Kelahiran dan Pengasuhan Rosulullah Saw. (3)



Rosulullah Saw. Dilahirkan pada hari senin malam tanggal 12 Rabi’ul Awwal Tahun Gajah, atau sekitar tahun 571 M. Tahun gajah bertepatan dengan peristiwa penyerangan pasukan Abraham al-Asyram dengan gajah. Kisah tersebut diabadikan dalam al-Qur’an surat al-Fiil.
Abdul Muthalib memberikan nama untuk cucunya dengan nama Muhammad. Sebuah nama yang indah dan belum ada pada waktu itu. Rosulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayahnya meninggal ketika beliau masih berada dalam rahim ibunya.

Tradisi bangsa Arab dulu, mereka suka mencari wanita-wanita untuk menyusui anak-anaknya. Tujuannya untuk menjauhkan anak-anak dari penyakit yang menjalar dan untuk melatih bahasa Arab.  Setelah penyusuan dari ibunya dan Tsuwaibah,  Abdul Muthalib meminta kepada wanita dari bani Sa’ad bin Bakar. Wanita itu bernama Halimah binti Abi Dzu’aib, lebih dikenal Halimah as-Sa’adiyah. Halimah merasakan keberkahan ketika menyusui Rosulullah yang masih bayi. Tanaman di sekitar rumahnya menghijau kembali, sehingga kambing-kambingnya kenyang dan sarat air susu. Padahal pada waktu itu sedang mengalami musim kemarau.

Dipedalaman bani Sa’ad terjadi peristiwa pembelahan dada Rosulullah Saw. Kecil oleh malaikat Jibril. Halimah khawatir dengan keselamatan Rosulullah, dan dikembalikannya beliau kepada ibundanya  ketika berusia 5 tahun.

Aminah, ibunda Rosul, mengajak anaknya untuk mengunjungi kuburan suaminya di Yastrib (Madinah). Abdul Muthalib mendukungnya dan ikut serta. Ketika bersiap-siap pulang kembali ke Mekkah, ibunda Rosul meninggal dunia dan dikuburkan di Abwa. Pada waktu itu Nabi Muhammad sedang berusia 6 tahun.


Rosulullah kecil diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Cinta Abdul Muthalib lebih besar kepada Rosulullah dibandingkan dengan anak-anaknya sendiri.  Kakeknya meninggal dunia ketika Rosulullah berusia 8 tahun. Setelah itu, beliau diasuh oleh pamannya bernama Abu Thalib.

selesai di kaki Gunung Gede Pangrango

0/Post a Comment/Comments