Gangguan Terhadap Dakwah Rosulullah Saw. Part I (11)

Sebelumnya pengangkatan sebagai Rosul, Rosulullah Saw. yang disenangi dan sebagai tempat mengadu setiap permasalahan. Namun hal tersebut berbalik arah 180 derajat ketika Rosulullah Saw. berdakwah secara terang-terangan. Elit-elit Quraisy menentang dakwah beliau, karena bagi mereka selain masalah terancamnya keyakinan nenek moyang mereka juga mengancam kemapanannya. Karena Mekkah pada waktu sebagai pusat ibadahnya bangsa Arab sekaligus penghasilan utama elit-elit Quraisy. Di antara elit-elit Quraisy yang paling keras menentang dakwah Nabi ialah Abu Jahal, Abu Lahab beserta istrinya, Uqbah bin Mui’th, al-Walid bin Mughirah.

Nama Abu Lahab ialah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib merupakan salah satu paman Nabi dan orang yang pertama kali menentang dakwahnya sebelum orang lain bertindak. Ia juga tetangga Rosulullah Saw., dan seburuk-buruknya tetangga.

Abu Lahab selalu menguntit Rosulullah,  berdusta tentang beliau, sering menyakiti beliau, dan sering melemparkan kotoran di pintu rumah Rosulullah. Sampai-sampai Nabi berkata, “Tetangga macam apa ini wahai bani Abdul Muthalib?” suatu saat ketika berpapasan dengan Hamzah, Abu Lahab sedang membuang kotoran di pintu rumah Nabi, dan Hamzah mengambil kotoran tersebut lalu melemparkan ke kepala Abu Lahab. Abu Lahab pun pernah melemparkan batu kepada beliau hingga sempat kedua tumit beliau berdarah.

Istri Abu Lahab, nama aslinya Ummu Jamil binti Harb binti Umayyah, lebih keras lagi dari suaminya. Dia pernah memasang duri di jalan yang biasa dilalui Rosulullah Saw. dia suka memfitnah Rosul dan mengobarkan api perlawanan kepada Rosulullah Saw.  inilah Al-Qur’an memberikan sifat pembawa kayu bakar kepadanya.

Ketika turun wahyu Qur’an Surat al-Masad (al-Lahab) tentang kebinasaan Abu Lahab dan istrinya di Neraka, Ummi Jamil mencari Rosulullah Saw. dengan menenteng batu seukuran telapak tangan. Saat itu beliau sedang duduk bersama Abu Bakar. Ia berhenti tepat di hadapan beliau, namun Allah Swt. Menutup matanya, hanya Abu Bakar saja yang dilihat. Ia pun tak henti-hentinya mencela beliau.

Walaupun gangguan dari kalangan keluarganya sangat keras, Rosulullah Saw. tetap berdakwah kepada penduduk Mekkah. Berbahagialah jika saat ini para aktivis dakwah mengalami gangguan dari berbagai arah, dan mereka bersikap sabar apa yang dihadapinya,karena  Allah swt.  Menyiapkan jalan menuju kemenangan.



Selesai di gunung Gede Pangrango

0/Post a Comment/Comments