Sebelumnya pengangkatan sebagai Rosul, Rosulullah Saw. yang
disenangi dan sebagai tempat mengadu setiap permasalahan. Namun hal tersebut
berbalik arah 180 derajat ketika Rosulullah Saw. berdakwah secara
terang-terangan. Elit-elit Quraisy menentang dakwah beliau, karena bagi mereka
selain masalah terancamnya keyakinan nenek moyang mereka juga mengancam
kemapanannya. Karena Mekkah pada waktu sebagai pusat ibadahnya bangsa Arab
sekaligus penghasilan utama elit-elit Quraisy. Di antara elit-elit Quraisy yang
paling keras menentang dakwah Nabi ialah Abu Jahal, Abu Lahab beserta istrinya,
Uqbah bin Mui’th, al-Walid bin Mughirah.
Nama Abu Lahab ialah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib merupakan
salah satu paman Nabi dan orang yang pertama kali menentang dakwahnya sebelum
orang lain bertindak. Ia juga tetangga Rosulullah Saw., dan seburuk-buruknya
tetangga.
Abu Lahab selalu menguntit Rosulullah, berdusta tentang beliau, sering menyakiti
beliau, dan sering melemparkan kotoran di pintu rumah Rosulullah. Sampai-sampai
Nabi berkata, “Tetangga macam apa ini wahai bani Abdul Muthalib?” suatu saat
ketika berpapasan dengan Hamzah, Abu Lahab sedang membuang kotoran di pintu
rumah Nabi, dan Hamzah mengambil kotoran tersebut lalu melemparkan ke kepala
Abu Lahab. Abu Lahab pun pernah melemparkan batu kepada beliau hingga sempat
kedua tumit beliau berdarah.
Istri Abu Lahab, nama aslinya Ummu Jamil binti Harb binti
Umayyah, lebih keras lagi dari suaminya. Dia pernah memasang duri di jalan yang
biasa dilalui Rosulullah Saw. dia suka memfitnah Rosul dan mengobarkan api
perlawanan kepada Rosulullah Saw. inilah
Al-Qur’an memberikan sifat pembawa kayu bakar kepadanya.
Ketika turun wahyu Qur’an Surat al-Masad (al-Lahab) tentang
kebinasaan Abu Lahab dan istrinya di Neraka, Ummi Jamil mencari Rosulullah Saw.
dengan menenteng batu seukuran telapak tangan. Saat itu beliau sedang duduk
bersama Abu Bakar. Ia berhenti tepat di hadapan beliau, namun Allah Swt. Menutup
matanya, hanya Abu Bakar saja yang dilihat. Ia pun tak henti-hentinya mencela
beliau.
Walaupun gangguan dari kalangan keluarganya sangat keras,
Rosulullah Saw. tetap berdakwah kepada penduduk Mekkah. Berbahagialah jika saat
ini para aktivis dakwah mengalami gangguan dari berbagai arah, dan mereka
bersikap sabar apa yang dihadapinya,karena Allah swt. Menyiapkan jalan menuju kemenangan.
Selesai di gunung Gede Pangrango