Gangguan Terhadap Dakwah Rosulullah Saw. Part II (12)

Sebelumnya disinggung tentang gangguan Abu Lahab dan istrinya kepada Rosulullah. Kali ini penulis akan kisahkan gangguan yang dilakukan Abu Jahal, Uqbah bin Mui’th, dan al-Walid bin Mughirah, terhadap dakwah Rosulullah. 

Nama lengkap Abu Jahal ialah Amr bin Hisyam al-Makhzumi, namanya kunyahnya Abu Hakam. Kaum muslimin menyebutnya Abu Jahal karena sangat buruk perilakunya.  Ia terbilang paling keras permusuhannya kepada Rosulullah Saw.  ia selalu melarang Rosulullah untuk shalat di maqam dekat Ka’bah sampai-sampai beliau memegang kerah baju Abu Jahal dan mengguncang-guncangnya, seraya bersabda dan membacakan ayat, ”kemudian kecelakaanlah bagimu dan kecelakaanlah bagimu.” Kesombongan Abu Jahal semakin menjadi-jadi.  Pernah suatu saat, Abu Jahal berniat akan menginjak tengkuk beliau ketika sedang shalat. Allah Swt. menolong beliau sehingga Abu Jahal mundur ke belakang karena melihat seperti ada parit dari api dan mereka itu merupakan sayapnya.

Sedangkan gangguan yang dilakukan oleh al-Walid bin Mughirah menuduh Rosulullah sebagai penyihir. ‘ Seorang penyihir yang bisa memisahkan antara seseorang dengan bapaknya, seseorang dengan saudaranya, seseorang dengan istrinya, seseorang dengan kerabat dekatnya, sehingga kalian berpecah belah karenanya,’ itulah gagasan al-Walid bin Mughirah yang dikemukakannya dalam pertemuan. Mereka mengabarkan berita tuduhan palsu Rosulullah di setiap pinggir jalan kepada para penziarah. Nama beliau terkenal di seluruh penjuru Arab.

Ketika Abu Jahal duduk bersama rekan-rekannya, Uqbah bin Mui’th  meletakkan kotoran binatang di pundak beliau selagi shalat.  Mereka tertawa terbahak-bahak melihat beliau. Beliau tidak bangkit dari sujudnya sehingga puterinya bernama Fathimah datang menghampiri beliau untuk membersihkannya. Setelah itu Rosulullah mengangkatnya, dan berdoa, “Ya Allah, hukumlah orang-orang Quraisy ini.” Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali, hal ini membuat mereka tersentak, karena tahu berdoa di tempat tesebut (Ka’bah) pasti mustajab.

Sebenarnya banyak sekali gangguan terhadap Rosulullah Saw. Beliau tetap melakukan dakwah dan melaksanakan Ibadah shalat secara terang-terangan. Elit-elit Quraisy pun beralih untuk menyiksa para sahabat Nabi yang memiliki kedudukan lemah. Kebanyakan di antara mereka kaum budak dan fakir miskin.

Selesai di gunung  Gede Pangrango yang dingin.

0/Post a Comment/Comments