Kisah Heroiknya Singa Allah..

Masuk Islamnya Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khatab menjadi penguat barisan dakwah Rosulullah Saw. Bahkan Hamzah ini sebagai singanya Rosul. Ia ikut serta bersama Rosul dan kaum muslimin hijrah ke Yastrib kemudian hari berganti menjadi Madinah.

Ketika Allah Swt. memperbolehkan Rosul-Nya untuk berperang sebagai pembelaan diri pada tahun pertama Hijriyah, beliau mengangkat Hamzah bin Abdul Muthalib sebagai pemegang panji perang Usya’irah.  Peperangan ini tidak terjadi pertempuran, karena kafilah dagang Quraisy berhasil lolos.

Pada tahun kedua Hijriyah, terjadilah perang Badar Kubro. Di mana pasukan Islam berjumlah kurang lebih 313, sementara pasukan Musyrikin Quraisy berjumlah 950 yang dipimpin oleh Abu Jahal. Sebelum terjadinya pertempuran, terjadinya satu lawan satu. Majulah tiga penunggang kuda yang handal yang berasal dari satu keluarga, yakni Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, dan al-Walid bin Utbah. Mereka meminta adu tanding kepada Rosulullah. Maka muncul lah tiga sahabat dari kalangan Anshar.

“Siapakah kalian ini?” tanya mereka bertiga
“kami orang-orang Anshar,” jawab ketiga sahabat Nabi.
“Aku memerlukan orang-orang terpandang, tidak butuh kalian. Kami hanya menginginkan kerabat pamanku.”

Rosulullah memerintahkan Ubaidah bin Harits, Hamzah bin Abdul Muthalib, dan Ali bin Abi Thalib. Ubaidah berhadapan dengan Utbah, Hamzah berhadapan dengan Syaibah, Ali berhadapan dengan al-Walid. Ali dan Hamzah tidak kesulitan mengalahkan musuhnya, sementara Ubaidah masih saling melancarkan serangan. Sehingga Ali dan Hamzah membantunya untuk membunuh Utbah. Setelah ini terjadilah pertempuran yang dahsyat, pada akhirnya dengan pertolongan Allah Swt. pasukan Islam menang dalam pertempuran Badar Kubro ini.

Selama setahun, kaum musyrikin merencanakan serangan balasan terhadap Rosulullah dan para sahabatnya. Target utama yang harus dibunuh setelah Rosulullah adalah Hamzah bin Abdul Muthalib, ya Hamzah sebagai urutan kedua target utama dikarenakan sangat dibenci oleh Hindun bin Utbah. Karena Hamzah telah membunuh ayah dan anaknya. Hindun memberikan janji kebebasan dan hadiah lain pada Washy jika berhasil membunuh Hamzah. Washy merupakan seorang budak dari Habsyah yang pandai melontar tombak.

Serangan balas dendam itu akan tiba, dalam sejarah peristiwa ini dinamakan perang Uhud yang terjadi pada tahun ketiga Hijriyah. Pasukan musyrikin Quraisy berjumlah 3000 orang yang dipimpin oleh Abu Sufyan, sementara pasukan Islam sebanyak 1000 orang. Di tengah perjalanan, Abdullah bin Ubay[1] beserta 300 pasukannya membelot dari pasukan Rosulullah. Sehingga pasukan yang dipimpin oleh Rosul menyusut menjadi 700 orang.

Pertempuran yang tidak seimbang secara jumlah pun terjadi, sang Singa Allah Hamzah bin Abdul Muthalib mengamuk dan berhasil menyusup ke tengah barisan pasukan musyrikin tanpa takut sama sekali. Dia seperti singa menerkam musuh-musuhnya kesana kemari, ada seorang budak bernama Washy yang dari tadi mengincar Hamzah dari tadi. Pada waktu yang tepat, Washy melontarkan tombaknya dengan tepat mengenai perut bawahnya hingga tembus ke selangkangannya. Hamzah hendak membunuh Washy, dan akhirnya roboh. Hindun bin Utbah menghampiri jasad Hamzah bin Abdul Muthalib lalu mengambil jantung Hamzah untuk dikunyah. Karena tidak bisa menelannya, Hindun memuntahkan kembali. Lalu memotong telinga dan hidung Hamzah untuk dijadikannya sebagai gelang kaki dan kalung.

Karena tidak patuhnya pasukan pemanah terhadap Rosulullah, menyebabkan kekalahan pasukan Islam. Rosulullah Saw. sangat kehilangan  atas kepergian pamannya, Hamzah bin Abdul Muthalib.

Referensi buku;
1.       Sirah Nabawiyah karya Abu Bakar Jabar al-Jaza’iri
2.       Sirah Nabawiyah karya Shafiyurrahman al-Mubarakfuri
3.       Khulashoh Nurul Yaqin karya Umar Abdul Jabbar
4.       Kisah 60 karakteristik Sahabat Nabi karya Khalid Moh. Khalid

Selesai di kaki gunung Gede Pangrango.





[1] Tokoh kaum munafik

0/Post a Comment/Comments