Tawaran Dunia Untuk Menghentikan Dakwah Nabi (15)


Para ulama Tarikh berbeda-beda dalam penyusunan rangkaian peristiwa kehidupan Rosulullah. Dalam kesempatan ini, saya mengambil dari susunan peristiwa kenabian dari M. Said Ramadhan al-Buthy dan Umar Abdul Jabar. Secara substansi tidak ada perbedaan sama sekali.

Setelah tiga kali kaum Quraisy mendatangi Abu Thalib (penjamin Rosul) mengalami kegagalan[1], lalu dilanjutkan gangguan yang dilancarkan kepada Rosul dan para sahabatnya semakin menambah keimanan mereka. Kaum musyrikin Quraisy sudah berputus asa. Salah seorang cendikiawan Quraisy bernama utbah bin Rabiah mendatangi elit Quraisy meminta ijin kepada mereka untuk menawarkan beberapa hal kepada Rosulullah agar bersedia menghentikan dakwahnya. Mereka setuju apa yang akan dilakukan oleh Utbah Bin Rabiah. Lalu ia datang kepada Nabi Muhammad, dengan menawarkan sebagai berikut;

11. Harta kekayaan
22. Mengangkat sebagai raja
33.  Menawarkan pengobatan kepada Nabi karena mereka beranggapan Nabi kerasukan jin

Rosulullah bertanya kepada Utbah bin Rabiah, “Sudah selesaikah, wahai Abul Walid?” Utbah menjawab, “Sudah.” Beliau berkata,”Sekarang dengarkanlah dariku.” Beliau membacakan surat Fushilat [41], ketika sampai ayat, ‘Jika mereka berpaling, maka katakanlah, Aku telah memperingatkanmu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Aad dan Tsamud.’ (Fushilat [41] : 13), Utbah menutup mulut Nabi agar menghentikannya, karena takut dengan ancaman ayat tersebut. Utbah kembali pada tokoh-tokoh Quraisy, dan ia menyarankan agar mereka membiarkan dakwah Nabi. Para tokoh Quraisy menyangka bahwasanya Utbah telah kena sihir dari Nabi.[2]

Setelah kegagalan Utbah bin Rabiah, datanglah al-Walid bin Mughirah dan al-‘Ash bin Wail menemui Rosulullah Saw. untuk menawarkan beberapa hal, diantaranya;

11. Harta kekayaan
22.  Gadis tercantik

Tawaran tersebut dengan syarat agar Nabi bersedia menghentikan kecaman kepada tuhannya kaum musyrikin Quraisy, beliau menolak tawaran mereka berdua. Lalu mereka berdua menawarkan, “Bagaimana kalau anda menyembah tuhan-tuhan kami hari ini dan kami menyembah Tuhanmu sehari (bergantian)?” Nabi pun tetap menolak, lalu turunlah QS. Al-Kafirun ayat 1-6. [3]
Kaum musyrikin Quraisy berputus asa, dan beberapa kali mereka mengulang yang sebelumnya telah Utbah lakukan. Menurut Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri, terjadi lima kali penawaran kepada Rosulullah, tidak satu pun beliau tertarik dengan tawaran dunia yang ditawarkan oleh mereka.[4] Beliau berdakwah semata-mata karena Allah Swt., bukan karena untuk apapun.

ketika penawaran terakhir musyrikin Quraisy meminta kepada Nabi untuk membangkitkan nenek moyangnya, terutama Qushayyi bin Kilab, meminta kebun, istana, emas, perak. Jika Nabi dapat membuktikannya, mereka akan percaya bahwa beliau benar-benar utusan Allah. Nabi Saw. menjawab, "Aku tidak akan melakukannya. Aku tidak meminta hal itu kepada Allah."

Selesai di kaki gunung Gede Pangrango




[1] Lihat Khulashoh Nurul Yaqin karya Umar Abdul Jabar, 21-23
[2] M. Said Ramadhan al-Buthy, 89-91. Abu Bakar Jabir, 117-118.
[3] M. Said Ramadhan al-Buthy, 91-92.
[4] Lihat dalam sirahnya, hlm. 117 sampai 124.

0/Post a Comment/Comments