KAMMI: Petani dan Nelayan Aceh Wajib Hadir Ke Penas KTNA

Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (PENAS KTNA) di Aceh sudah 3 hari berlalu sejak dibuka langsung oleh President RI Joko Widodo di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.  Even Akbar 3 tahunan ini dihadiri oleh 35.000 peserta dari seluruh Indonesia dan beberapa perwakilan Negara Asean.  

Sejak acara ini berlangsung sudah banyak masyarakat Aceh yang hadir untuk menyaksikan pameran ini. Mulai dari mengunjungi setiap stand yang berada di lapangan Stadion Harapan Bangsa maupun dibagian belakang stadion tempat adanya kluster holtikultura dan tanaman pangan. Di setiap tempat yang dikunjungi masyarakat dapat melihat berbagai hasil pertanian dan perikanan yang dipamerkan oleh perwakilan setiap provinsi,  kabupaten/kota,  dan Dinas terkait. 

Melihat geliat PENAS KTNA ini ketua umum PW KAMMI Aceh Tuanku Muhammad sangat mengharapakan agar even 3 tahunan ini bisa dimaksimalkan oleh masyarakat Aceh khususnya Petani dan Nelayan Aceh untuk bertanya dan belajar. Tuanku Muhammad mengungkapkan bahwa ada banyak ilmu yang bisa dipelajari dari setiap stand maupun pertunjukan yang ditampilkan di PENAS KTNA ini. "Sudah saatnya Petani dan Nelayan Aceh berkunjung ke PENAS KTNA, pelajari setiap kelebihan yang ada di daerah lain yang kemudian bisa diterapkan oleh petani dan nelayan di Aceh". Kata Tuanku. 

Aceh sebagai provinsi yang mayoritas penduduknya adalah Petani dan nelayan tentu harus mampu meningkatkan kapasitas dan keilmuan dalam bertani dan melaut. Sudah banyak teknologi pertanian dan perikanan yang bisa digunakan dalam memudahkan petani dan nelayan dalam meningkatkan hasil pertanian fan perikanan.  "Salah satu cara kita tahu perkembangan itu semua ya hadir ke PENAS KTNA di Banda Aceh". Tambah Tuanku. 

Selan itu,  pemerintah Aceh juga harus mencoba mengadakan even seperti PENAS KTNA di tingkat provinsi Aceh.  Agar para Petani dan Nelayan Aceh dapat menambah semangat dalam bertani dan melaut.  Selama ini sangat sedikit even yang langsung berkaitan dengan petani dan nelayan.  Padahal tulang punggung pembangunan Aceh adalah melalui pertanian,  perkebunan,  peternakan,  dan perikanan. 

Oleh karena itu,  mari para petani dan nelayan Aceh hadir beramai-ramai ke PENAS KTNA sebelum ditutup untuk belajar bagaimana bertani dan melaut yang baik dan benar.  "Bek sampek wate ka ditop baroe tanyong,  hoe ka PENAS KTNA peu cit hayeu that dipegah,  boh tomat brok lagoe ditanom". (Jangan sampai waktu sudah tutup baru bertanya,  dimana PENAS KTNA apa juga hebat kali dibilang,  tomat busuk kok ditanam). Saran Tuanku. 

Ttd. 

Ketua Umum PW KAMMI Aceh

0/Post a Comment/Comments