Menelusuri Jejak Kekhilafahan Islam Terakhir Turki Utsmani-sebuah catatan perjalanan

Oleh Ustadz Iman Budiman
Sekjend DPP PUI 
Ini kesempatan kedua kalinya saya dapat mengunjungi turki sebuah negara yang hari ini sering menjadi sorotan dunia karena sikap politik pemimpinnya yang seringkali berbeda dengan pemimpin-pemimpin negeri muslim termasuk negara-negara Arab pada umumnya. Sebagai contoh kasus isolasi qatar oleh negara-negara Arab kemaren atas tekanan Amerika, Erdogan bersikap sebaliknya dan pasang badan.

Disamping memiliki pemimpin yang unik dan nyentrik, turki juga memiliki akar sejarah kekhilafahan terpanjang dan terlama dalam sejarah peradaban Islam yaitu kekhilafahan Turki Utsmani dengan wilayah kekuasaan terluas sepanjang sejarah peradaban manusia.
Adalah kota Istanbul yang asalnya bernama konstantinopel merupakan ibu kota kerajaan romawi timur pusat peradaban kristen di eropa yang dikenal dengan byzantium. Pada tahun 1453 berhasil direbut dan ditaklukan oleh seorang Sultan yang masih muda bernama Muhammad Al Fatih. Penaklukan Konstantinopel adalah bagian bagian dari nubuwwah Rasulullah Muhammad SAW. yang telah disabdakannya 7 abad sebelum penaklukan. Oleh karena itu di Istanbul juga terdapat makam seorang Sahabat Rasulullah bernama Abu Ayyub Al Anshari yang pada masa dinasti Umayah diutus untuk menaklukan konstantinopel namun tidak berhasil, dan dibangun pula masjid yang besar dan megah dengan nama masjid Abu Ayyub Al Anshari.
Kekhilafahan Turki Utsmani memang berakhir secara tragis, tahun 1924 sebagai momentum berakhirnya kekhalifahan tersebut . Dengan demikian berkahir pula sistem kekhilafahn di dunia Islam hingga saat ini. Jadi sangat wajar jika ada kelompok- kelompok Islam yang meyuarakan tegaknnya kembali khilafah. Pasca runtuhnya kekhilafahan turki Utsmani, turki lahir sebagai negara republik yang dipimpin oleh mustafa kemal attatruk yang kini namanya di abadikan sebagai nama bandara Internasionalnya yaitu At Tatruk Airpot .
Terjadi perubahan turki yang sangat drastis dan revolusioner dari sistem kekhilafahan yang kental dengan nilai-nilai Islam menjadi negara republik dengan misi skularisasi. Dan At Tatruk berhasil menancapkan akar-akar skularisme di Turki sehingga membawa Turki menjadi negara sekuler yang jauh dari nilai-nilai keislaman.
Bahasa Arab dihapus dan di hilangkan, azan diganti dengan bahasa turki, bahkan segala yang bebau Arab dan simbol Islam dihapus dari tatanan bernegara dan masyarakat Turki. Penghapusan madrasah dan kurikulum keagamaan di sekolah dan perguruan tinggi hingga pelarangan jilbab di kampus dan instansi pemerintahan. Hal tersebut dinilai sebagai keberhasilan at Tatruk membawa misi skularisasi di Turki. Pada masa kekhalifahan Utsmani, Bahasa Arab adalah bahasa resmi, namun kini rakyat Turki tidak lagi kenal dengan bahasa Arab.
Akan tetapi berbeda Turki sebelum tahun 2005 dan setelah itu. Sejak AK Parti memenangkan pemilu tahu 2001, Turki di pimpin oleh seorang perdana mentri bernama Recep Tayyib Erdogan. Kini periode ke -4 AK Parti berkuasa, dan Erdogan berhasil merubah Turki dengan cita rasa baru. Erdogan dan AKP nya memang tidak menamakan dirinya partai Islam, akan tetapi perlahan Erdogan melakukan proses Islamisasi Turki kembali dengan menghadirkan kebijakan-kebijakan yang dipandang pro Islam seperti menghidupkan kembali madrasah-madrasah, mamasukan kembali pelajaran Agama dalam kurikulum pendidikan, mencabut pelarangan jilbab dan yang paling monumental adalah mengembalikan fungsi Hagia Sopia sebagai masjid pada 2014 silam yang oleh At Tatruk selama 80 tahun lamanya dirubah menjadi Museum padahal Muhammad Al fatih telah menjadikannya sebagai masjid 500 tahun lamanya.
Tahun 2013 yang lalu saya mengikuti sebuah acara internasional dengan nama Islamic Unity Symposium di Ankara Ibu Kota Turki. Belum cukup rasanya satu pekan dapat menelusuri dan melihat jejak-jejak peninggalan kekhilafan turki utsmani. Kita dapat mengunjungi Istana Topkapi yang merupakan Istana Peninggalan kekhalifahan yang kini menjadi museum. Tepat di depan Istana Topkapi itu ada masjid hagia sopia yang pada saat itu 2013 masih sbegai museum. Ornamen peninggalan kekhilafahan juga dapat kita lihat dari arsitektur bagunan masjid-masjid yang mewah, megah dan unik. Masjid-masjid di Istanbul berdiri dengan arsitektur sama dan menjadi ciri khas.
Kepemimpinan Erdogan tentu tidak berjalan mulus. Selama berkuasa sebagai perdana mentri dan kini sebagai presiden, Erdogan sudah mengalami 3 kali percobaan kudeta, dan yang terbesar adalah percobaan kudeta satu tahun yang lalu pada tanggal 15 juli 2016. Teapat pada saat saya berkunjung ke Turki kali ini bertepatan dengan peringatan 1 tahun gagalnya kudeta. Jutaan masyarakat Turki kembali turun ke jalanan mengibarkan dan memasang bendera di mana-mana. Dan saya turut merasakan sukacita rakyat Turki dengan mencoba hadir ke jalanan bersama mereka. Bagi mereka kudeta itu sangat menyakitkan, tidak hanya karena upaya kudeta itu telah merenggut 250 nyawa akan tetapi, mereka tidak ingin Turki mundur dan kembali ke pangkuan skularisme.
Erdogan Sang pemimpin baru Turki itu disamping telah melakukan Islamisasi secara cerdas dan bertahap juga telah membawa Turki pada kemajuan ekonomi yang fantastis dari negara dengan urutan le-116 di dunia dari sisi kemjauan ekonomi kini menjadi nomor 1 di Eropa meski proposal Turki untuk masuk manjadi bagian dari Uni eropa selalu di tolak. Kemajuan inilah yang paling dikhawatirkan oleh negara-negara barat dan Eropa sehinga mereka terus mengganggu stabilitas kekuasaan Erdogan dan AKP nya.
Kini Turki juga menjadi destinasi wisata terbesar di Eropa dengan menghadirkan dan mensulap tempat-tempat bersejarah dan berlayar menyusuri sepanjang selat bosporus dengan cruiser menjadi pesona tersendiri untuk menjadikan Turki sebagai tujuan kita berwisata.
Demikian perjalanan singkat saya untuk kedua kalinya dapat berkunjung negeri bekas pusat kekhilafahan Turki Utsmani.

Tulisan diatas sudah diijinkan oleh pemiliknya di fb kang Iman Budiman

0/Post a Comment/Comments