".. Selama merah putih tidak terbalik, NKRI msh harga mati. Tenang aja bung.."

Oleh Ibrahim Rantau
Ancaman terhadap toleransi dan kemajemukan NKRI tidak hanya datang dari ekstremisme dan radikalisme beragama, namun juga datang dari kelompok yg menjadikan toleransi dan kemajemukan sebagai komoditas politik dan ekonomi. Sebagai jualan untuk kontestasi politik, maupun sebagai jualan untuk mendapatkan proyek2 dan bantuan negara. Belakangan, sebagai alat untuk menekan lawan politik. Alih alih bela pluralisme sampe mati, kelompok2 inilah yg justru menjadi ancaman paling serius bagi keberagaman republik kita. 

Radikalisme dan ektremisme yg tdinya hanya bahaya laten, kini justru dihadirkan secara langsung dihadapan mata. Hemat saya, tidak perlu gusar dan berlebihan menyikapi ancaman terhadap toleransi dan keberagaman. Sejak republik ini berdiri, kehidupan beragama sudah berjalan dengan sangat harmonis. Saya belom pernah melihat minoritas mendapatkan apresiasi sebaik yg diberikan oleh negeri ini. Istiqlal dan Katedral dapat berdiri sama megah dijantung ibukota. Setiap hari raya agama diberikan libur nasional bagi seluruh warga. Penghargaan yg belum pernah saya dengar di Palestina, Myanmar, bahkan dinegara negara eropa sekalipun bagi kaum minoritas. Selama merah putih tidak terbalik, NKRI msh harga mati. Tenang aja bung


0/Post a Comment/Comments