Perang Merebut Kemerdekaan dan Pemberontakan PKI 1948

Pada saat perang merebut kemerdekaan negeri ini, santri Gontor banyak yang terlibat. Mereka masuk dalam pasukan Hizbullah dan Sabilillah. Setelah perang agak reda, 1946, Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Saat itu jumlah santri Gontor tinggal belasan saja.




Setelah kacau akibat peperangan, program KMI mulai ditata kembali. Pada 1947 organisasi pelajar Roudlatul Muta’llimin dilebur dan diganti dengan PII (Pelajar Islam Indonesia) yang saat itu baru berusia 3 bulan. PII dipilih karena ia tidak berafiliasi kepada satu parpol atau golongan tertentu, sesuai dengan prinsip Gontor Berdiri di atas dan untuk semua golongan.

Tahun 1948 Pondok Modern Darussalam Gontor diguncang oleh pemberontakan PKI pimpinan Muso yang dikenal dengan sebutan “Madiun Affair”. Pada saat itu Pondok terpaksa dikosongkan. Sejumlah 200 santri secara bergelombang meninggalkan Pondok untuk menyusun taktik perlawanan dan gelombang terakhir diikuti oleh pengasuh dan direktur mereka. Pada 19 Desember 1948 Belanda kembali menyerang Indonesia. Pondok lagi-lagi terpaksa ditinggalkan para santrinya untuk ikut bergerilya mengangkat senjata bergabung dengan Corp Pelajar.






0/Post a Comment/Comments