TERTINGGAL MEMBACA AL FATIHAH DIBELAKANG IMAM

Oleh Neno Triyono*
Kadang kita mendapati sholat berjamaah bersama Imam yang cepat bacaannya, seringnya terjadi pada sholat Sirriyyah. Kita belum selesai membaca Al Fatihah, ternyata sang Imam sudah keburu ruku'. Bagaimana kita menyikapi hal ini?
(Ilutrasi/idea-gus.com)

Al-Imam Nawawi dalam kitabnya "Minhaaj ath-Thaalibiin" (hal. 42) sudah menjelaskan masalah ini sebagai berikut :

وإن تخلف بركن بأن فرغ الإمام منه وهو فيما قبله لم تبطل في الأصح أو بركنين بأن فرغ منهما وهو فيما قبلهما فإن لم يكن عذر بطلت وإن كان بأن أسرع قراءته وركع قبل إتمام المأموم الفاتحة فقيل: يتبعه وتسقط البقية والصحيح يتمها ويسعى خلفه ما لم يسبق بأكثر من ثلاثة أركان مقصودة وهي 
الطويلة فإن سبق بأكثر فقيل: يفارقه والأصح يتبعه فيما هو فيه ثم يتدارك بعد سلام الإمام
"Jika ia ketinggalan satu rukun, dimana sang Imam telah selesai darinya, sedangkan si makmum masih berada di rukun sebelumnya, tidak batal sholatnya menurut pendapat yang paling rajih atau ketinggalan dua rukun, dimana sang Imam sudah selesai darinya, sedangkan si makmum masih berada di rukun sebelumnya (masih sah sholatnya). Namun jika ketinggalannya tanpa ada udzur, maka batal sholatnya.
Jika sang Imam bacaannya cepat, lalu ia rukuk sebelum si makmum menyelesaikan bacaan Al Fatihahnya, (bagaimana ini?) 

Ada yang menjawab, si makmum segera ikut ruku' dan dianggap gugur sisa bacaannya Al Fatihahnya.
Namun yang benar (menurut Imam Nawawi), si makmum tetap menyempurnakan Al Fatihahnya, lalu menyusul ketinggalannya selama tidak sampai lebih dari 3 rukun sholat (yang panjang) ketinggalannya.
Jika ketinggalannya lebih dari 3 rukun (bagaimana ini?)

Ada yang menjawab, ia mufaroqoh (memisahkan diri dari Imamnya).
Yang benar, ia tetap mengikuti sang Imam, lalu ia menyempurnakan satu rokaat setelah Imam selesai salam".

*Tulisan diatas dikutip dari akun Fbnya dan seizin dari penulisnya

0/Post a Comment/Comments