Analisa Tajam Tentang "Rekonsiliasi Fatah dan Hamas"

Sebagian dari kita sulit memahami mengapa Hamas bersedia berdamai dengan Fatah yang notabenenya merupakan sekutu Israel dan Mesir. Berikut analisa dari pengamat Dunia Islam oleh Hasmi Bakhtiar (beliau sedang menyelesaikan studynya di Perancis) dalam kultweetnya. Selamat menyimak

Oleh Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar)

1.  Gw ngetwit sekarang aja yah tentang rekonsiliasi Fatah dan Hamas. Ditemani udara musim gugur dan dedaunan mulai menguning yang terlihat dari jendela.
(sumber:dakwatuna.com)

2. Jika bicara Palestine hari ini, kita tidak bisa terlepas dari 5 unsur kekuatan ini: Mahmud Abbas, Muhammad Dahlan, Israel, Mesir dan Hamas.

3. Empat kekuatan pertama, selama ini mengunci pintu di hadapan Hamas. 10 tahun Hamas diblokade dan 4 peperangan telah terjadi.
4. Gw sengaja ga masukin kekuatan ke-6 yaitu Teluk. Karena UEA telah diwakili Dahlan dan Saudi diwakili Abbas.
5.Setelah perundingan di Cairo, Hamas bersedia membubarkan komite administratif di Gaza dan menyerahkan kekuasaan. Dari sini cerita mulai menarik.
6. Selama ini blokade terhadap Gaza dilakukan agar kekuatan Hamas rontok dan Gaza kembali ke pangkuan Fatah. Hanya itu tidak berhasil walau gw juga ga bisa bilang itu gagal.
7. Sekitar 2 juta rakyat Gaza hari ini hidup layaknya bukan manusia. Listrik, air bersih tempat tinggal dan pangan adalah masalah utama mereka. Kondisi ini tentu gak mudah bagi Hamas.
8. Terus pertanyaannya, kenapa hari ini Mesir yang dipimpin As-Sisi dan musuh IM menawarkan menjadi perantara damai? Abbas yang selama ini begitu keras terhadap Hamas mau berunding? Dahlan yang dengki juga mau bertemu?
9. Dalam perundingan Cairo justru Mesir seperti menjadi jubir Israel. Mengapa Israel justru mendukung perundingan damai Hamas-Fatah?
10. Jawabannya adalah kondisi Gaza yang saat ini hampir sekarat.
11. Gaza dalam keadaan sekarat. Jika kondisi ini terus berlanjut maka akan meledak. Ledakan ini akan mengerah ke Mesir atau Israel.
12. Jadi, ga ada yang berubah dari Mesir dan juga gak ada yang berubah dari Israel. Semua masih dalam posisi yang sama yaitu memusuhi Hamas.
13. As-Sisi bersedia menjadi perantara damai karena tidak ingin "ledakan" Gaza tadi menjadi permasalahan baru bagi Mesir. Ditambah masalah ekstremis Sinai yang makin parah.
14. As-Sisi paham bahwa Sinai gak akan pernah aman selama permasalahan di perbatasan dengan Gaza belum selesai. Jadi, kondisi yang memaksa As-Sisi.
15. Israel juga memiliki permasalahan keamanan yang ga jauh berbeda dg yang dialami Mesir. Rakyat Israel hidup dalam ketakutan. Pejuang Hamas bisa kapan saja membunuh mereka.
16. Jika ditambah "ledakan" Gaza tadi, maka beban Israel akan semakin berat. Diharapkan ada tawaran baru bagi Israel ketika Hamas-Fatah berdamai. Tentu selain tawaran perang.
17. Terus skrg Mahmud Abbas. Kenapa skrg dia bersedia damai dg Hamas padahal belum lama gaji pegawai di Gaza ditahan dan mereka diblokade? Ini kaitannya dg Dahlan.
18. Hamas bergerak mendekati Dahlan yang merupakan musuh utama Abbas di Fatah. Dan perlu kita tau Dahlan didukung Mesir dan UEA dalam merebut pengaruh di Fatah.
19. Di dewan tinggi Fatah sudah banyak diisi oleh orang2 Dahlan. Dari 36 anggota, setengahnya adalah pendukung Dahlan.
20. Jadi kekuatan Dahlan ini sudah jadi kekuatan besar di Fatah. Wajar jika hari ini Abbas melaporkan Dahlan dan meminta interpol menangkapnya.
21. Ketika Hamas bertemu Dahlan dan mengumumkan pembubaran komite administratif di Gaza, Abbas langsung merespon. Hitung2annya Abbas, jika dia menolak seruan Hamas maka bakal dibalap Dahlan.
22. Mesir awalnya juga malas merespon kemauan Hamas. Hanya ketika Abbas ke Turky maka Mesir langsung mengiyakan. Tujuannya memotong pengaruh Turky dari perdamaian ini.
23. Jadi dari 4 kekuatan (Mesir, Israel, Abbas dan Dahlan) yang dulu memusuhi Hamas ini, semuanya punya kepentingan mendesak dalam rekonsiliasi kali ini.
24. Kemudian, apakah ini sebuah jebakan bagi Hamas? Karena setelah rekonsiliasi ini maka kekuatan Fatah akan bebas keluar masuk benteng Hamas (Gaza).
25. Sejak awal Hamas mengatakan, rekonsiliasi tidak bicara pelucutan senjata. Ayo kita bicara perjuangan melawan Israel, tapi tidak masalah senjata Hamas.
26. Ini alasan kenapa hingga hari ini Turky dan Qatar diam. Dua negara ini tau apapun yang dilakukan Hamas tidak akan melemahkan perjuangan Hamas selama tidak ada perjanjian pelucutan senjata.
27. Masalah pangan, listrik sampai air bersih akan langsung teratasi ketika rekonsiliasi dengan faksi2 internal Palestine tercapai.
28. Untuk membangun Palestine, ga usah minta uang Iran. Kalau rekonsiliasi ini berhasil maka dg uang Qatar dan Kuwait saja semua selesai.
29. Jadi masalah utamanya adalah perdamaian. Masalah dana sudah ada yang siap nanggung.
30. Dan pembicaraan damai ini tidak akan membahayakan Hamas selama tidak ada pelucutan senjata.
31. Israel paham ini, makanya Israel berharap tawaran baru dari Fatah-Hamas (setelah berdamai) bukanlah tawaran perang. Dari dulu yang ditakutkan Israel cuma satu: perlawanan bersenjata Hamas.
32. Erdogan dan Tamim juga paham. Selama senjata Hamas aman maka mereka ga perlu khawatir. Senadainya perdamaian gagal maka perjuangan bersenjata Hamas akan mudah dilanjutkan.
33. Adapun Iran, hubungan Iran-Hamas bisa dibilang biasa2 saja dari yang tadinya sangat baik. Revolusi Suriah menjadi masalah bagi keduanya walau kerjasama tetap berlanjut.
34. Politik yang saat ini dimainkan Hamas sangat berat. Merangkul juga menghadapi 4 musuh sekaligus. Namun ini harus dilakukan demi rakyat Gaza dan Palestine secara umum.
35. Hamas bukanlah hipokrit. Hamas hanya gerakan kemerdekaan Palestine. Sangat tidak bijak jika Hamas memusuhi satu pihak demi mendapat dukungan pihak lain.
36. Hamas harus menerima sokongan dari manapun selama itu bermanfaat bagi kemerdekan Palestine, dan harus siap menghadapi siapapun juga demi Palestine.
37. Jika rekonsiliasi ini berhasil maka Hamas telah menyelesaikan fase perjuangan bersenjata dan siap pindah ke fase yang lebih tinggi yaitu negara. Ini kemajuan bagi bangsa Palestine.
38. Jika gagal maka rekonsiliasi ini adalah modal pengalaman bagi Hamas ke depannya. Karena akan ada rekonsiliasi2 berikutnya yang harus dilewati Hamas.
39. Menurut gw, sangat mustahil Palestine bisa merdeka tanpa perdamian antar sesama anak bangsa. Rekonsiliasi adalah jembatan menuju kemerdekaan. Jadi, berhasil atau tidak, rekonsiliasi ini sangat bermanfaat bagi kemerdekaan Palestine.
40. Ashar berkah untuk Lille dan sekitar.

0/Post a Comment/Comments