HADJI SAMANHOEDI PELOPOR PEMBANGKIT KEBANGKITAN NASIONAL

HADJI SAMANHOEDI PELOPOR PEMBANGKIT KEBANGKITAN NASIONAL, SANDANG PRIBUMI BATIK, 16 OKTOBER 1905 - 2017, SJARIKAT DAGANG ISLAM - SDI.

Imperialis Barat mulai melihat bangsa bangsa Asia bangkit melawan penjajah dengan membangun organisasi pembangkit kesadaran nasional. Suatu gerakan anti penjajah, anti imperialis, anti kapitalis. Tapi cinta kemerdekaan bangsa, negara dan agama.

Dipicu oleh kemenangan Jepang atas Rusia ( 1904 -05 ). Diterima oleh bangsa Kulit Berwarna ( Asia ) sbg berakhirnya mitos Kulit Putih sbg bangsa Tak Terkalahkan dan ditakdirkan menjajah Kulit Berwarna.
Dampaknya mulai 1905 di China timbullah gerakan perlawanan dgn Kuntao ( Boxer Rebellion ). Berkelan jutan pecahlah China Revolution (1911) yang dipimpin oleh Dr Sun Jat Sen. Kemenangan Rev China akibat mendapat dukungan China Islam di China. Di TimTeng timbul pula gerakan nasional.
Pengaruh situasi gerakan nasional di luar Indonesia, di Jakarta gol Sayyid mendirikan Jamiatul Khoir ( 1905). Di Surakarta Syarikat Dagang Islam (16 Okt1905). Tentu sbg pelopor menampilkan wujud luarnya sbg organisasi niaga. Seperti halnya Rasulullah saw, sebelum diangkat jadi
Rasul, aktivitasnya sbg wiraniagawan
sejak usia 8 hingga 40 th.
Pem. Kol. Belanda mulai memperhatikan aktivitas SDI ketika membangun kerjasama dgn China membentuk organisasi niaga Khong Sing. Bgmn usaha Pem kol. Belanda mengimbangi Jamiatul Khoir dan SDI.
Pertama melalui siswa Stovia dibentuk Boedi Oetomo B0, (1908) dipimpin oleh Soetomo, untuk Jamiatul Khoir (1905).
Kedua, SDI (1905) ditandingi dgn Sarekat Dagang Islamiyah dipimpin oleh Tirto Adhisoerjo di Bogor (1909 )dgn bantuan Residen Bogor.
Ketiga, untuk memutuskan kerjasama dgn Khong Sing, dgn bantuan Laskar Mangkunegaran merusak toko-toko Cina di Solo dan kota-kota Jateng. Disebutnya Huru Hara Anti Cina (1911 ). SDI dituduh sbg dalang kerusuhan. SDI oleh Residen Solo dischorsing.
HADJI SAMANHOEDI menyerahkan pimpinan SJARIKAT ISLAM ( yang didirikan oleh H. SAMANHOEDI pada 1906 ) ke OEMAR SAID TJOKROAMINOTO di Surakarta. Kemudian mendapatkan Badan Hukum 10 September 1912. Tanggal inilah yang dituliskan oleh Sejarawan Barat.
DEISLAMISASI berdampak Boedi Oetomo dinilai sbg pelopor Harkitnas. Walau realitas sejarah MENOLAK PELAKSANAAN CITA CITA PERSATUAN NASIONAL.
Tirto Adhisoerjo sbg Pahlawan Nasional. Wakau realitas sejarahnya dgn bantuan Residen Bogor menetang SDI Surakarta. Dan tanggal 16 Oktober 1905 juga tidak pula dinilai sbg PELOPOR KEBANGKITAN KEMBALI BATIK sbg BUSANA NASIONAL.
Untuk lebih jelasnya, baca API SEJARAH. Jilid Kesatu. Edisi Revisi. Hard Cover.

Sumber : Fb

0/Post a Comment/Comments