Pada isu PKI, anda akan dukung siapa?

Pilihannya ketika itu, hanya ada 3 pilihan. Anda mendukung Presiden Soekarno, Mayjen Soeharto atau malah anda mendukung PKI?

Untuk mengetahui posisi yang benar, anda harus melihat sebagai rakyat tahun 1965. Tidak dipungkiri bahwa era orde baru masa pemerintahan presiden Soeharto juga banyak berlumuran darah, seperti kasus perang sodara di Aceh dimasa DOM, atau tragedi Tanjung Priok. Tapi ketika kita bicara isu PKI, kita harus menutup mata kejahatan2 tersebut, karena apa?, agar kita mendapatkan persepktif yang benar, pandangan sebagai rakyat Indonesia tahun 1965.
Muncul berbagai dugaan siapa dalang Gerakan 30 September 1965 kepada Mayjen Soeharto menurut saya hanya berdasarkan prasangka karena Soeharto yang mendapatkan keuntungan setelah tragedi pembunuhan 7 perwira tenttara saat itu, sementara prasangka itu minim bukti, dan tidak masuk akal.
Untuk mengungkap misteri siapa dalang G30S PKI, ada tulisan yang akan membuka mata kita semua, ditulis oleh warga negara Belanda kelahiran 1928, Antonie C Dake mengungkapkan dari arsip rahasia di Amerika, dan berbagai jurnal berita dan segudang saksi2 tahun 1965.
Dikutip dari detik Kamis 17 November 2005, 14:47 WIB, pada saat peluncuran buku "The Sukarno File 1965 - 1967" tulisan Antonie C.A Dake.
__________
Sebuah penafsiran sejarah atas peristiwa kudeta berdarah Gerakan 30 September PKI kembali muncul. Menurut sebuah buku terbaru, peristiwa G30S PKI didalangi oleh Presiden Soekarno. Mayjen Soeharto, saat itu menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat, tidak terlibat.
Pandangan ini muncul dari penulis buku "Sukarno File, Kronologis Suatu Keruntuhan", Antonie C.A. Dake, dalam peluncurkan bukunya di sebuah rumah makan di Wisma Kodel, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (17\/11\/2005).
"Mastermind dari peristiwa tersebut adalah Soekarno," kata Dake tegas saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta diskusi dalam peluncuran bukunya.Acara peluncuran buku ini dihadiri salah satu putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri. Juga hadir mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, Fachry Ali, Budiman Sudjatmiko, serta beberapa peneliti dari Sugeng Sarjadi Syndicate sebagai penyelenggara acara.
Menurut Dake, Presiden Soekarno telah mengetahui dua hari sebelumnya bahwa 1 Oktober pukul 04.00 adalah hari kudeta. Soekarno telah mengetahui jenderal TNI Angkatan Darat mana yang menjadi sasaran dan apa yang akan terjadi terhadap mereka."Saya tidak menemukan bukti-bukti yang dapat mengatakan bahwa Soeharto terlibat. CIA juga tidak terlibat. Cerita sebenarnya jauh lebih sederhana dan kurang meriah setelah arsip Amerika dibuka setelah sekian tahun", paparnya.
Tuduhan kepada Soeharto sebagai dalang peristiwa G30S PKI, menurut Dake, tidak beralasan. Alasannya, tindakan yang diambil Soeharto adalah reaksi atas tragedi yang menimpa pada jenderal. Lalu dijelaskan Dake, pada 4 Agustus 1965 Soekarno pernah memanggil beberapa orang ke Istana, salah satunya Untung. Untung cs itu diminta untuk menindak para jenderal yang dianggap tidak loyal karena menolak pembentukan angkatan kelima. Untung, yang merupakan salah satu perwira pengawal Presiden Soekarno, menjawab, "Jika bapak membiarkan kita menindak para jenderal, saya akan melaksanakan perintah apa pun dari pemimpin besar." Sebelum diterbitkan dalam Bahasa Indonesia, buku Dake telah diterbitkan dalam Bahasa Belanda.
Buku setebal 549 halaman ini diterbitkan Aksara Karunia, November 2005. Rencananya buku "Sukarno File" juga akan diterbitkan dalam Bahasa Inggris. Buku ini merupakan hasil penelitian Dake selama enam tahun. Untuk penelitian ini Dake banyak menggunakan dokumen rahasia di Amerika Serikat yang kini bisa diakses publik. Di Eropa, Dake dikenal sebagai kriminolog. Ia sempat menjadi koresponden stasiun televisi nasional Belanda di Rusia dan banyak mengamati perkembangan politik di Rusia.

*Sumber Fb

0/Post a Comment/Comments