TANTANGAN TENTARA SEKUTU PENJAJAH DENGAN BOM ATOM. ULAMA dan SANTRI MENJAWAB DENGAN BAMBU RUNCING.

Proklamasi 9 Ramadhan 1364, Jumat Legi, 17 Agustus 1945, membatalkan Postdam Agreement ( 1944 ) yang dibuat oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Rusia serta Belanda.. Isinya mereka sbg negara penjajah yang tergabung Sekutu ( Allied Forces ) bila Perang Dunia II dam Perang Pasifik berakhir, berhak menerima kembali negara jajahannya. Berarti Keradjaan Protestan Belanda bisa menjajah kembali Indonesia. Negara-negara Sekutu mendukung Keradjaan Protestan Belanda kembali menjajah Indonesia.
(Bambu Runcing Pontianak Kalbar)

Pendaratan Tentara Sekutu di Surabaya dijawab oleh Konverensi Nahdlatoel Oelama dgn Perang Jihad Fi Sabilillah. Khudrotus Syeikh Rais Akbar KH Hasjim Asj'ari menganjurkan segenap Ulama membangun Barisan Sabilillah. Dan Santri membangun Lasjkar Hizbullah. Dinyatakan pula Barisan Sabilillah dan Laskar Hisbullah sbg Barisan Istimewa Tentara Keamanan Rakyat - TKR ).

Tetapi tekad Perang Jihad tsb tidak sejalan dgn rencana Perdana Menteri Soetan Sjahrir yang lebih mengutama kan Diplomasi dlm menghadapi Tentara Sekutu Inggris dan Nica. Oleh karena itu Nahdlatoel Oelama di bawah Komando Rais Akbar KH Hasjim Asj'ari mengajukan Resolusi Jihad kpd PM Soetan Sjahrir ( 22 Oktober 1945 ).
Pengaruh dari Resolusi Jihad ini, Surabaya dibanjiri Ulama dgn Barisan Sabilillah dan Santri dgn Lasjkar Hizboellah. Amuk Ulama dan Santri menjadikan Tentara Sekutu kehilangan
Perwira tingginya, Brigjen Mallaby tewas ( 30 Oktober 1945 ).
Kematian Brigjen Mallaby, Tentara Sekoetoe mengultimatum kpd para Pejuang harus menyerahkan senjata dan mengosongkan Surabaya pada
10 November 1945.
Dijawab oleh para Ulama dgn mengadakan konsolidasi, Muktamar Ulama di Jogyakarta ( 7 November1945 ).
Hasilnya terbentuklah Satu- satunya Parpol Ummat Islam MASJOEMI. Sebagai Parpolnya Nahdlatoel Oelama, Perserikatan Moehammadijah, Persatoean Oemmat Islam ( POI), Persatoean Islam ( Persis ). Tarbijah Islamijah ( Perti ) Al Waslijah, Nahdlatoel Wathon Lombok, Sjarikat Islam, dllnya.
Menyempurnakan RESOLUSI JIHAD Nahdlatoel Oelama ( 22 Oktober 1945 ), menjadi JIHAD FISABILILLAH PERANG DI JALAN ALLAH seluruh umat Islam dalam Parpol Islam MASJOEMI.
Dikomandokan Perang Jihad Fi Sabilillah. Melawan segala bentuk penjajahan. Di bawah Komando KHUDROTUS SYEIKH ROIS AKBAR
KH HASJIM ASJ'ARI
Perang jihad Fi Sabililah 10 November 1945.Berkat Rahmat Allah, tampillah KIAI SUBHI dgn BAMBU RUNCING PARAKAN Wonosobo Jateng.
Tidak terlupakan peran akbar BOENG TOMO dgn RADIO PEMBERONTAK REPOEBLIK INDONESIA. Pidatonya selalu disertai dgn TAKBIR ALLAHU AKBAR. Takbir ini memberi tahukan bahwa hanya PARA ULAMA dan SANTRI LAH YANG BERANI dan SANGGUP MELAWAN TENTARA PENJAJAH SEKUTU dan NICA.
Sejarah membuktikan para ULAMA dan SANTRI yang berani tampil terdepan dalam pertempuran di Surabaya dan di kota kota di seluruh Nusantara.
Untuk Surabaya, misalnya KIAI ABAS dari Pesantren Buntet Cirebon Jabar. KIAI MUCHLIS dan KIAI MANDUR di Salatiga dan Ambarawa. KIAI CIBADUYUT di Bandung. KIAI NOER ALI di Bekasi.
Tetapi pengaruh deislamisasi penulisan Sejarah 10 November Hari Pahlawan, Ulama dan Santri, digantikan dgn nama Arek Arek Surabaya. Padahal realitas sejarahnya, Ulama dan Santri yang datang dari berbagai wilayah Nusantara.
Bukti betapa dahsyat SEMANGAT JUANG JIHAD BAMBU RUNCING, di setiap kota dibangun TUGU BAMBU RUNCING. Pertanda ULAMA dan SANTRI Garda terdepan BELA AGAMA, BANGSA, NEGARA PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945, Jumat Legi, 9 RAMADHAN 1364.
Lebih baik Gugur sebagai Syuhada daripada hidup dijajah kembali oleh Keradjaan Protestan Belanda.
Untuk lengkapnya baca dan miliki API SEJARAH Jilid Kesatu dan Kedua. Edisi Revisi. Hard Cover.
Dapat dipesan melalui
BU NIA, 0813 21 61 41 41.
Awas API SEJARAH BAJAKAN. Produk Photo Copy.

Sumber : FB

0/Post a Comment/Comments