Karena Kesolehannya, Makam Umar bin Abdul Aziz Tidak Dibongkar Paksa

(Masjid Agung Umayyah di Damaskus Suriah/ sumber ; Republika)

Begitu Kufah Irak direbut dari pasukan bani Umayah, Abu al-Abbas mengambil baiat kepada dirinya sendiri. Perintah pertamanya ialah pemusnahan Umayyah tanpa tersisa. Ia menyuruh pamannya Abdullah bin Ali untuk bergerak menuju Syam guna memerangi bani Umayah. Begitulah sejarah mengenal Abul Abbas ini bergelar as-Saffah (Sang Penumpah Darah).


Khalifah Marwan II kehilangan pasukannya dalam pertempuran pada perang Az-Zab. Marwan sendiri kabur, dan beberapa bulan kemudian ditemukan di sebuah desa di Mesir, ia pun terbunuh. setelah pasukan Abbasiyah mencabik-cabik keluarga bani Umayyah, Jenderal Abdullah bin Ali memerintahkan kuburannya dibongkar dan sisa-sisanya digali, dihancurkan, dibakar, dan ditebarkan angin. Penodaan seperti itu dikecualikan bagi Umar II yang soleh. Begitulah catatan sejarah dalam buku The Greatness of Al-Andalus karya David Levering Lewis (terjemahan).

Imam Adz-Dzahabi berkata, “Laki-laki ini adalah seseorang yang bagus perawakan dan akhlaknya, sempurna akalnya, baik perangainya dan kepemimpinannya, bersemangat besar untuk menegakkan keadilan dengan segala sesuatu yang mungkin dilaksanakan, luas ilmunya, pemahamannya mendalam, kecerdasannya tampak, hatinya mudah terenyuh, banyak bertobat, lama berdiri untuk menyembah Allah, dan zuhud walaupun menjadi Khalifah. Ia senantiasa mengucapkan kebenaran walaupun sedikit orang yang membantu dan banyak pemimpin dzalim yang bosan terhadapnya serta membenci kebenarannya yang ditegakknya. Ia mengurangi jatah gaji para pemimpin dan banyak mengambil harta yang ada di tangan mereka yang didapatkan melalui cara yang tidak benar. Para pemimpin dzalim senantiasa menentangnya hingga membubuhkan racun padanya. Maka, dia meraih kematian syahid dan kebahagiaan. Para ulama mengategorikan Umar bin Abdul Aziz sebagai salah satu Khulafaur Rasyidin dan di antara para ulama yang mengamalkan ilmunya.” Begitulah catatan dalam buku Sejarah Daulah Umawiyah&Abbasiyah karya Ali Muhammad Ash-Shallabi

Selesai di kaki Gunung Gede Pangrango
Iman Munandar
Guru, Blogger, dan Konsultan Property area Bandung, Cimahi dan Cianjur


0/Post a Comment/Comments