Mengenal Lebih Dekat KH. Ali Maksum

(Sumber : Nu.or.id)


Pada kesempatan ini admin akan mengenalkan kepada pembaca setia tentang kiayi dan pesantren. Admin akan mengenalkan KH. Maksum yang dikenal sebagai ulama terkemuka, pengasuh Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, dan pernah menjabat Rais Am Syuriah PBNU (1981-1984).

KH. Ali Maksum dilahirkan di Lasem, 2 Maret 1915. Ia merupakan keluarga kiayi, dan keluarga yang taat beragama. Pendidikannya diawali belajar kepada ayahnya yang merupakan pendiri Pondok Pesantren al-Hidayah di Lasem, Rembang. Kemudian dikirimkan oleh ayahnya untuk belajar di Pondok Pesantren Termas, Pacitan, pimpinan KH. Dimyati. Karena ketekunan dan kecerdasannya ia ditunjuk sebagai kepala Madrasah.


Menginjak usia dewasa KH. Ali Maksum dinikahkan dengan Hasyimah, puteri KH. Munawwir, pendiri Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Tidak lama setelah menikah, ia berangkat ke Mekkah guna mempelajari ilmu agama Islam (1938).  Kesempatan ini, ia pergunakan sebaik-baiknya untuk belajar agama Islam. Pulang kembali ke Indonesia pada zaman penjajahan Jepang sekitar tahun 1942. Ia fokus memperbaiki pesantren ayahnya yang nyaris bubar. Berkat kerja kerasnya, pesantren ayahnya berdiri kembali dengan jumlah santri 300.

Ketika sibuk-sibuknya KH. Ali Maksum membina pesantren ayahnya, datang utusan dari pihak ayah mertuanya untuk membina pesantren al-Munawwir yang nasibnya sama dengan pesantren ayahnya dulu. Kemudian ia pun pindah ke Krapyak. Berkat kerja kerasnya, dibantu juga oleh keluarga mertuanya, ia berhasil memperbaiki keadaan pesantren. Ia menerapkan sistem klasikal dan metode individu.
Selain sibuk berkiprah di bidang pendidikan, KH. Ali Maksum sibuk bersosial di organisasi kemasyarakatan. Tahun 1970 pernah menjabat sebagai  Rais Syuriah pengurus wilayah NU Yogyakarta. Terpilih juga sebagai Raim Am Syuriah PBNU pada tahun 1981. Pada tahun 1984 terpilih sebagai penasihat atau Mustasyar PBNU sampai wafatnya.

Nama KH. Ali Maksum dan Pesantren al-Munawwir Krapyak hangat diberitakan oleh berbagai media ketika NU mengadakan muktamarnya yang ke-28 di pesantren ini. Presiden dan sejumlah menteri serta pejabat negara lainnya hadir di tempat ini.

KH. Ali Maksum pun aktif menulis karya-karyanya, diantaranya; Mizan al-Uqul fil ‘ilm al-Mantiq (Timbangan Akal dalam Ilmu Logika), as-Sarf al-Wadih (Morfologi Arab yang jelas), Hujjah Ahl as-Sunnah wa al-Jamaah (Argumentasi Ahlusunnah wal-jamaah).

Disimpulkan dari Ensiklopedia Islam Jilid Pertama
Iman Munandar
Guru, Blogger, dan Konsultan Property

0/Post a Comment/Comments