"Mission: Impossible – Fallout”

Oleh Saief Alemdar
Kemarin Menlu. Rex Tillerson memulai kunjungan kerjanya ke Timur Tengah yang dijadwalkan akan berkunjung ke 5 negara di Kawasan: Turki, Jordan, Mesir, Lebanon dan Kuwait. Perjalanan Tillerson kali ini seperti orang berjalan di ladang penuh ranjau, kapan saja bisa meledak, khususnya Lebanon dan Turki.

Kunjungan Tillerson ini seiring dengan bertambahnya kebencian Kawasan terhadap pemerintah AS, dan pada saat yang sama berbagai kekalahan harus ditelan AS di Suriah dan Irak, dan mungkin juga di Lebanon dalam waktu dekat. Makanya, banyak pengamat menyangsikan suksesnya kunjungan Tillerson kali ini.

Dua hari sebelum kunjungan Tillerson, pertahanan udara Suriah menjatuhkan F-16 Israel, untuk yang pertama selama 35 tahun terakhir. Di Lebanon, Dewan Tertinggi Pertahanan Lebanon yang dipimpin oleh presiden Michel Aoun memutuskan untuk menentang wacana Israel untuk membangun dinding perbatasan Blue Line di Selatan Lebanon, kalau memang harus menggunakan kekerasan, so be it! Kira-kira begitu kata Presiden Lebanon, Jend. Michel Aoun.
Di Lebanon, misi utama Tillerson adalah menengahi ketegangan Lebanon-Israel terkait dengan sengketa block 9 di perairan Lebanon yang diakui milik Israel, dna juga mencari jalan tengah untuk pembangunan dinding perbatasan Israel-Lebanon yang menurut Lebanon adalah pencaplokan wilayah kedaulatan Lebanon. Tampaknya Tillerson akan kesulitan, karena block 9 berada di lepas pantai Lebanon, dan beberapa hari yang lalu pemerintah Lebanon telah mendantangani MoU dengan 3 perusahaan dari Italia, Perancis dan Rusia untuk pengeboran gas di block 9 tersebut.
Tampaknya Ankara adalah tempat yang paling “panas” dan complicated yang akan dikunjungi Tilelrson karena Turki sudah terlanjur marah kepada AS. Bukan saja karena AS menolak ekstradiksi Ustaz Fethullah Gulen ke Turki, tapi juga karena dukungan logistik dan persenjataan AS kepada pasukan Kurdi di Afrin yang telah menyebabkan kerugian besar bagi pasukan Turki, setidaknya sampai saat ini 31 personel tentara Turki telah tewas di Afrin, disamping 2 helikopter dan MRAP.
Turki menyalahkan AS atas dukungannya terhadap pasukan Kurdi di Suriah yang memiliki hubungan dengan kelompok separatis PKK di Turki, ketika Turki mau menyerang Membej, AS menolak untuk menarik pasukannya dari Membej, seakan Membej yang dihuni pasukan Kurdi dijaga oleh pasukan AS. Makanya, segala kemungkinan dapat terjadi dalam pertemuan Tillerson dengan Pemerintah Turki dalam waktu dekat, bahkan “talak ba’in” dengan AS pun bisa terjadi. Kecuali kalau memang AS mau menarik dukungannya terhadap Kurdi, khususnya terkait dengan pendirian negara Kurdi dengan pasukan sebanyak 30 ribu personal, mungkin itu bisa melunakkan Turki. PKK, PYD, YPG adalah entitas separatis terorisme yang mengancam kedaulatan Turki, itu adalah garis merah bagi Turki. Begitu kata Presiden Erdogan.
Misi Tillerson kali ini cukup sulit, mungkin harus ditangani oleh Ethan Hunt, tapi sayangnya Ethan Hunt sedang sibuk dengan “Mission: Impossible – Fallout”. Tapi, biarlah wkatu yang menjawab.

*Judul dikutip dari tulisan terakhir. seluruh konten tulisan dari akun fb penulis

0/Post a Comment/Comments