Setelah istri dan pamannya tercinta wafat, sebenarnya
Rosulullah dan umatnya berada di posisi yang rentan sekali. Walaupun setelah
kembalinya beliau dari Thaif mendapatkan keamanan dari Muth’im bin Adi, beliau memutuskan
untuk tidak berdakwah dulu ke kalangan Quraisy. Karena memang alasannya adalah
taruhan nyawa bagi kaum muslim yang mayoritas kaum lemah.
Sumber : Sirah Nabawiyah karya Said Ramadhan al-Buthy dan sejarah Islam karya Karen Amstrong
Beliau fokus berdakwah kepada penziarah haji yang datang ke
Mekkah setiap tahunnya. Dimulai tahun ke 10 kenabian, beliau mulai mendatangi
dan mengikuti para penziarah ke rumah-rumah penginapannya dan pasar-pasar
mereka ‘Ukazh, Majinnah, dan Dzil Majaz.
Beliau mengajak mereka agar bersedia membelanya sehingga ia dapat
menyampaikan risalah Allah dengan imbalan surga. Namun tak seorang pun menyambut seruannya.
Setiap Rosulullah menyeru dakwah kepada mereka, Abu Lahab
selalu menguntit mengikutinya. Dan memprovokasi mereka agar menolak dakwah
Rosulullah. Mereka pun dengan cara kasar menolak dan menyakiti beliau.
Pada tahun sebelas kenabian ada titik terang. Ketika Nabi
berada di Aqabah, beliau mendapati sekelompok orang dari kabilah Khazraj dari
Yastrib (kelak bernama Madinah). Beliau
bertanya kepada mereka, “Kalian siapa?” Mereka menjawab, “kami orang-orang dari
kabilah Kahzraj.” Beliau bertanya lagi, “Apakah kalian dari orang-orang yang
bersahabat dengan orang-orang Yahudi?” mereka menjawab, “Ya, benar.” Nabi Saw. Bertanya,”Apakah
kalian bersedia duduk bersama kami untuk bercakap-cakap?” Jawab mereka, “baik”.
Mereka lalu duduk bersama beliau. Beliau mengajak mereka supaya beriman kepada
Allah, menawarkan Islam kepada mereka, kemudian membacakan beberapa ayat suci
al-Qur’an.
Orang-orang yahudilah yang pertama kali mengondisikan hati
mereka untuk menerima Islam . Orang-orang Yahudi selalu mengabarkan akan
dibangkitkannya seorang Nabi di negeri mereka. Sementara di antara mereka, sesama
kabilah masih berperang satu sama lainya. Mereka sudah jenuh dengan kondisi
seperti ini.
Orang-orang dari kabilah Khazraj menerima ajakan dakwah
Rosulullah. Mereka berharap kabilah-kabilah di Yastrib bersatu padu di bawah
pimpinan Rosulullah. Dan mereka berjanji kepada Rosulullah akan bertemu lagi di
tempat ini tahun haji berikutnya.
Selesai di kaki gunung Gede Pangrango
Iman Munandar