Strategi Dakwah Baru (Permulaan Kaum Anshar)

Setelah istri dan pamannya tercinta wafat, sebenarnya Rosulullah dan umatnya berada di posisi yang rentan sekali. Walaupun setelah kembalinya beliau dari Thaif mendapatkan keamanan dari Muth’im bin Adi, beliau memutuskan untuk tidak berdakwah dulu ke kalangan Quraisy. Karena memang alasannya adalah taruhan nyawa bagi kaum muslim yang mayoritas kaum lemah.

Beliau fokus berdakwah kepada penziarah haji yang datang ke Mekkah setiap tahunnya. Dimulai tahun ke 10 kenabian, beliau mulai mendatangi dan mengikuti para penziarah ke rumah-rumah penginapannya dan pasar-pasar mereka ‘Ukazh, Majinnah, dan Dzil Majaz.  Beliau mengajak mereka agar bersedia membelanya sehingga ia dapat menyampaikan risalah Allah dengan imbalan surga.  Namun tak seorang pun menyambut seruannya.

Setiap Rosulullah menyeru dakwah kepada mereka, Abu Lahab selalu menguntit mengikutinya. Dan memprovokasi mereka agar menolak dakwah Rosulullah. Mereka pun dengan cara kasar menolak dan menyakiti beliau.

Pada tahun sebelas kenabian ada titik terang. Ketika Nabi berada di Aqabah, beliau mendapati sekelompok orang dari kabilah Khazraj dari Yastrib (kelak bernama Madinah).  Beliau bertanya kepada mereka, “Kalian siapa?” Mereka menjawab, “kami orang-orang dari kabilah Kahzraj.” Beliau bertanya lagi, “Apakah kalian dari orang-orang yang bersahabat dengan orang-orang Yahudi?” mereka menjawab, “Ya, benar.” Nabi Saw. Bertanya,”Apakah kalian bersedia duduk bersama kami untuk bercakap-cakap?” Jawab mereka, “baik”. Mereka lalu duduk bersama beliau. Beliau mengajak mereka supaya beriman kepada Allah, menawarkan Islam kepada mereka, kemudian membacakan beberapa ayat suci al-Qur’an.

Orang-orang yahudilah yang pertama kali mengondisikan hati mereka untuk menerima Islam . Orang-orang Yahudi selalu mengabarkan akan dibangkitkannya seorang Nabi di negeri mereka. Sementara di antara mereka, sesama kabilah masih berperang satu sama lainya. Mereka sudah jenuh dengan kondisi seperti ini.

Orang-orang dari kabilah Khazraj menerima ajakan dakwah Rosulullah. Mereka berharap kabilah-kabilah di Yastrib bersatu padu di bawah pimpinan Rosulullah. Dan mereka berjanji kepada Rosulullah akan bertemu lagi di tempat ini tahun haji berikutnya.

Selesai di kaki gunung Gede Pangrango
Iman Munandar

Sumber : Sirah Nabawiyah karya Said Ramadhan al-Buthy dan sejarah Islam karya Karen Amstrong

0/Post a Comment/Comments