'Kisah Pasukan Turki Membebaskan Kuburan Suleyman Shah dari Ancaman ISIS'

Oleh Saief Alemdar

Tulisan ini pernah diposted pada tahun lalu, pada tanggal yang sama, terinspirasi dari membaca ulasan pak ust Teuku Zulkhairi di Harian Serambi Indonesia tentang Kuburan Cut Meutia salah satu Pahlawan Nasional yang terbengkalai di salah satu sudut pedalaman Aceh Utara, dimana untuk mencapai kuburan tersebut kita harus mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama teman bertualang…nananana..No Importa Que Llueva...nanana...

Aku teringat dengan peristiwa di Suriah pada Oktober 2014, dimana 573 pasukan Turki, ditemani 20 Perwira Tinggi, 39 tank M-50 dan beberapa Pesawat Tempur F-16 memasuki Suriah menuju ke Benteng Ja’bar di tengah Sungai Eufrate untuk membebaskan kuburan Suleyman Shah dari ancaman ISIS.
Suleyman Shah adalah kepala suku Kayi yang merupakan nenek moyang para Sultan Ottoman. Suleyman Shah adalah ayah Ertugrul yang membuka jalan bagi anaknya Usman bin Ertugrul yang kemudian hari mendirikan Dinasti Usmani yang menguasai 3 Benua.

Ketika Mongol menyerang Baghdad dan seluruh wilayah Islam lainnya, Suku Kayi yang kalah perang mengungsi ke wilayah Anatolia di bawah naungan Sultan Seljuk, namun sayangnya Suleyman Shah meninggal dalam perjalanan dan dimakamkan di Benteng Ja’bar di tengah Sungai Eufrate di Suriah.

Pasca kemenangan dalam perang Marj Dabiq 1516 M, dan secara resmi Ottoman menguasai Aleppo atau Kesultanan Mamluk. Sultan Selim l membangun makam Suleyman Shah dengan baik selayaknya makam nenek moyang para Sultan.

Ketika Perancis masuk dan menjajah Suriah, Ottoman dengan terpaksa melepaskan Suriah ke tangan Perancis. Namun, terjadi kesepakatan Treaty of Ankara antara Turki dan Perancis tahun 1921 yang pada intinya menyepakati bahwa makam Suleyman Shah di Suriah tetap menjadi wilayah kedaulatan Turki. Sampai saat ini, makam Suleyman Shah dan sekitarnya merupakan satu-satunya wilayah kedaulatan Turki di luar Turki.

Ketika ISIS menguasai wilayah tersebut, pasukan Turki masuk ke Suriah dan menjaganya secara bergantian tanpa ada bentrokan senjata sama sekali dengan ISIS.

Namun, ketika situasi semakin memburuk, ISIS mengancam akan meratakan kuburan tersebut, maka pada tanggal 9 oktober 2014, Pemerintah Turki memutuskan untuk memindahkan makam Suleyman Shah.

Pada malam 9 Oktober 2014, jam 00:30 waktu setempat, sekitar 573 pasukan Turki, ditemani 20 Perwira Tinggi, 39 tank M-50, 59 panser, serta beberapa Pesawat Tempur F-16 yang berpatroli di udara tiba di makam Suleyman Shah di Suriah.

Proses pemindahan makam tersebut berjalan lancar tanpa ada keributan dan bentrokan senjata apapun dengan semua pihak, baik dengan pasukan militer Suriah, Free Syrian Army ataupun ISIS, dan paginya pasukan Turki telah meninggalkan Suriah.

Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, “Pihak manapun yang menyerang makam Suleyman Shah, maka itu artinya telah menyerang Turki dan menyerang salah satu negara anggota NATO!”.

Lihatlah, bagaimana mereka menghargai nenek moyangnya yang sudah meninggal sejak tahun 1231 M, sampai-sampai mengumumkan perang kepada siapapun yang mengganggu kuburan itu, padahal belum tentu Suleyman Shah benar-benar dimakamkan di tempat itu. Orang bijak kita mengatakan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”.

Selamat Hari Pahlawan, bro

Sumber : Fb
Keterangan, judul hanya tambahan dari admin. karena postingan tulisan tersebut tanpa judul. konten dan gambar diambil semuanya dari akun fb yang bersangkutan

0/Post a Comment/Comments