3 Cara berdagang yang diajarkan Rasulullah SAW

Oleh Fadhil Muhammad

Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, pada artikel pertama saya akan membahas tentang berdagang Berkah, Mengikuti Sunnah.

            Berdagang sempat dipandang sebelah mata pada zaman dahulu, namun saat ini banyak orang yang mulai tertarik berdagang, mulai dari trend para pembisnis muda yang sukses, sering mendengarkan para motivator pembisnis maupun maraknya entrepreneurship. Namun sebagian besar belum mengetahui bagaimana cara berdagang berkah, mengikuti Sunnah Rasul. Dalam islam. Bergadang, Berwirausaha atau yang sering terdengar sang entrepreur  dianggap sebagai salah satu pekerjaan yang mulia, bahkan mempermudah datangnya rezeki Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam suatu hadist yang berbunyi,

“Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan”

    1.      Niat Karena Allah SWT

 “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Dasar utama Rasulullah SAW berdagang yakni atas niat karena Allah, lillahi Ta’ala. Bukan untuk menumpuk harta, mencari keuntungan berlipat ganda ataupun untuk memikat hati wanita. Tidak sama sekali! Awal Beliau memulai berdagang, saat itu usi  berumur12 tahun. Rasul berdagang dengan mengikuti pamannya, Abdul Munthalib hi ke negeri Syam (Suriah). Ketika usianya menginjak 15-17 tahun, Rasul telah berdagang secara mandiri. Beliau berhasil memperluas bisnisnya hingga ke 17 negara. Sampai-sampai Beliau disebut sebagai khalifah (pemimpin) dagang dan hingga pada akhirnya kecakapannya dalam berdagang mengundang perhatian Siti Khadijah. Beliau pun menikahi Khadijah dan usaha dagangannya menjadi semakin sukses. Segala sesuatu yang diniatkan untuk mencari ridho Allah pasti akan memudahkannya. Maka itu, awali usaha dengan niat lillahi Ta’ala.

  1. Bersikap jujur
Dalam menjalani aktivitas keseharianny Rasulullah SAW dikenal akan kejujurannya. Beliau tidak pernah mengurangi takaran timbangan, selalu mengatakan sesuai dengan  kondisi barang, baik itu kelebihannya ataupun kekurangan barang tersebut. Bahkan tak jarang Rasul melebihkan timbangan untuk menyenangkan konsumennya. Atas kejujurannya itu, beliau pun dianugerahi julukan Al-Amin (yakni seseorang yang dapat dipercaya).

Pentingnya bersikap jujur dalam berdagang juga terdapat dalam beberapa surat Al – Qur’an.

“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi ini dengan membuat kerusakan.” (QS. AsySyu’araa: 181-183)

“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” (QS. Ar Rahmaan:9)

“Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil”. (QS. Al An’aam: 152)

“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. ItuIah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. Al lsraa: 35)

Rasulullah SAW bersabda:“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi)

    3.      Tidak meninggalkan ibadah

Kunci utama kesuksanRasul SAW dalam berdagang yaitu tidak meninggalkan ibadah. Allah SWT berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS.Al Jumu’ah :9-10)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS.Al Munafiqun:9)

Cukup sekian artikel saya, masih banyak cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW tentang berdagang, namun untuk kali ini saya merangkum 3 sub judul, Akhirull Kalam,


0/Post a Comment/Comments