Oleh Fahri M Fauzi
Orang
tua adalah sosok layaknya pahlawan bagi anak. Orangtua harus bisa mendidik anak
dengan baik dan bisa mengayomi. Tak hanya melalui pengajaran formal, namun
perilaku orangtua bisa menjadi contoh dominan bagi anak. Oleh karena itu tak
mudah menjadikan anak kita sebagai generasi cerdas dan berakhlak baik.
Terkecuali kita sebagai orangtua bisa menjaga sikap kita agar ditiru oleh
generasi selanjutnya nanti.
Seperti
yang telah di bicarakan oleh ust Bachtiar Nashiir dalam satu tulisanya yaitu,
peran ayah terhadap anaknya banyak jenisnya, ayah bisa berperan sebagai teman
bermain, semakin sering ayah bermain dengan anak, bisanya semakin berkualitas
mental anaknya. Kemudian peran sebagai pendidik, pengasuh, pelindung, dan
partner atau mitra bagi sang anak. “perlu diingat bahwa kehadiran ayah dalam
kehidupan anak, ternyata punya makna yang besar sebab ayah memiliki peran yang
berbeda dengan ibu dalam kehidupan anak”.
Jika
ayah bisa memainkan peran dan fungsinya sebagai orangtua yang baik, menjadi teladan bagi anak tidak akan sulit
mewujudkan cita-cita rumah sebagai surga
yang menjadi dambaan bagi setiap anggota keluarga.
Dalam
hal ini kita mengasumsikan contoh yaitu sosok Lukman al-Hakim yang mana kisahnya
diabadikan nama surat dalam kita suci Al-Qur’an. Ia adalah sosok yang mendidik
anak dengan sebenar-benarnya hingga kemuliaan ia dapatkan langsung dari
Tuhannya. Ia sosok orang tua yang sangat mengisnpirasi dalam Pendidikan
keluarga. Prinsip pengasuhannya tetap relevan meski kisahnya terjadi ribuan
tahun yang lalu.
Apa
yang dilakukan Lukman al-Hakim tentulah bisa dilakukan oleh ayah masa kini. Hal
yang perlu dilakukan ialah membangun kedekatan emosional sehingga anak merasa
nyaman dan tidak merasa dikekang barulah sedikit-sedikit ia memberikan
pengarahan seperti harapanya, menurut Nur Solikhin (2018) seorang anak akan
senang hati mendengarkan dan menuruti nasihat dari sang ayah jika diantara
keduanya terjalin emosional yang kuat.
Oleh
karena itu peran ayah sangat diperlukan disini sebagai mana yang terjadi di era
milenial ini yang mana teknologi semakin berkembang, ada banyak efek negatif
yang mengintai anak-anak. Mereka butuh orangtua yang mampu mengawal tumbuh
kembangnya untuk menjadi pemuda hebat dikemudian hari.