Oleh Najla Najmatul Fadhilah
Bismillahirrahmaanirrahiim. Untuk para
muslimpreneur, baik yang ingin memulai ataupun melanjutkan ide bisnisnya tentu
belum cukup jika hanya bermodal semangat ingin memiliki banyak uang. Atau pun
kalian yang ingin menjadikan aktivitas berbisnisnya untuk beribadah kepada
Allah maka akan semakin sempurna jika kita menilik dan mempelajari bagaimana
cara berbisnis terbaik yang telah dicontohkan sang suri tauladan Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam.
لَّقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟
ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
"Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah." (QS.
alAhzab : 21)
Membahas
tentang bisnis sekilas menggambarkan tentang jalan pintas memiliki uang banyak,
dan menjadi kaya raya dalam waktu yang lebih cepat. Namun, makna tersebut
sangatlah sempit jika hanya itu yang menjadi tujuan.
Namun segala perbuatan yang bersifat duniawi sangat
bisa dan pasti bisa menjadi berpahala
ukhrawi ditentukan sebagaimana niatnya pun caranya yang sesuai dengan quran dan
sunnah. Bahkan berbisnis dapat menjadi jalan dakwah strategis jika tertata niat
dengan baik dan mengikuti sebagaimana
cara berbisnis yang telah Nabi kita contohkan 14 abad silam.
Mengutip
dari buku Ensiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad "The Super
Leader Super Manajer" jilid dua; bisnis dan kewirausahaan karya Dr.
Muhammad Syafii Antonio, M. Ec. Adapun strategi memaknai hakikat berbisnis Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dapat dibagi menjadi 3 bagian;
A.
Menjual produk
- Menjual produk yang halal
dan dibutuhkan oleh masyarakat banyak.
- Produk yang dijual diperoleh
secara haq.
- Jelas kadar sifat dan jenis
produk yang diperniagakan.
B.
Menjual nilai-nilai
- Sopan saat bersikap, santun
kala berucap.
- Jujur saat menjelaskan sifat
atau karakter suatu produk
- Proporsional dalam
menentukan laba dari setiap produk.
- Memberikan kelonggaran
pembayaran kepada pelanggan/mitra bisnis.
C.
Yang terpenting dan utama adalah,
berniaga dengan Allah
- Menjadikan aktifitas
berdagang sebagai bagian dari beribadah kepadaNya.
- Melandasi setiap aktivitas
berdagang/berbisnis untuk mengharapkan keridhoanNya.
Seiring
dalam memaknai bisnis/perdagangan secara islami, Dr. Muhammad Syafii Antonio,
M. Ec menuliskan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah
membuktikan bahwa sukses bisnis yang digapainya, banyaknya kekayaan yang
diraihnya, sama sekali tidak membuat beliau lupa diri dan hidup dalam
kemewahan. Sebaiknya, beliau memilih pola hidup yang sederhana dan
membelanjakan semua harta kekayaannya di jalan Allah.
Maka
ketahuilah, adapun value added bisnis dalam islam ialah,
- Lebih berorientasi pada
misi; mengharap keridhoan Allah.
- Menjadikan sumber daya
manusia sebagai primary aset.
- Mengutamakan tujuan jangka
panjang (duniawi wa ukhrawi) daripada hanya mencari keuntungan jangka
pendek (duniawi saja).
Jazakumullah ahsanal jaza. Semoga bermanfaat
dan semangat sukses untuk memulai, memperbaiki, dan menyempurnakan strategi
bisnis dengan sebaik-baiknya.
By
@najlanjm_