JANGAN SALAH MENCINTAI

Oleh Lula Amalia


Seorang hamba jika menyadari keridhaannya kepada Allah. Ini adalah sebuah tanda bahwa Allah mencintainya.

Nabi kita Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam bersumpah ; "Sesungguhnya Allah tak akan melemparkan kekasihnya (orang yang Allah cintai) kedalam neraka.

Ketika kita mengetahui hal ini, janganlah kegelisahanmu terhadap masalah-masalah dunia lebih besar dari rasa cintamu terhadap Allah.

Janganlah masalah-masalah yang kamu miliki, membuat kamu terhalang dari mencintai Allah.
Karena sesungguhnya jika Allah telah mencintai seorang hamba, ia akan menolongnya, menyelamatkannya sampai dia mencintai Allah.

Renungkanlah Al-Quran dan Sunnah. Dimanakah keridhaan Allah itu berada?

disebuah hadits shahih... disebutkan "Tidaklah seseorang mendekati-Ku dengan amalan nawafil (sunnah) kecuali aku mencintainya. Dan memperbanyak amalan sunnah adalah kunci terbesar mendatangkan kecintaan Allah kepada kita.

Bagaimanapun tidak ada seorangpun yang bisa mendapatkan cintanya Allah kecuali muncul dari diri sendiri, sampai tidak ada yang lebih dia cintai kecuali Allah.

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادٗا يُحِبُّونَهُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبّٗا لِّلَّهِۗ .....
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah....
-Surat Al-Baqarah, Ayat 165-

Mencintai sesuatu melebihi cinta pada Allah adalah kekufuran. Adapun orang beriman itu, rasa cinta lebih besar pada Allah. Siapa yang ingin tahu berapa besar dirinya cinta pada Allah. Maka lihatlah, jika berkumpul dua perkara. Pertama, perkara yang dicintai Allah. Kedua, perkara yang dicintai diri kita. Maka lihatlah diantara kedua itu mana yang kita pilih. Yang Allah senang atau yang kita senangi?

Disebutkan dalam sebuah kisah. Nabi Musa bertanya kepada Allah. Aku melihat Engkau Yaa Allah, memuji hambaMu, Ibrahim, Ishak dan Ya'qub dalam kitabMu.

Maka Allah memberitahu kepada Musa. Adapun Ibrahim, jika ada kesempatan antara pilihan dirinya dengan pilihanku, maka Ibrahim memilih apa yang aku senangi. Adapun Ishaq dia telah memberikan seluruh hidupnya, mengorbankan hidupnya untukku.  Adapun Yaqub ketika aku tambah kepada dirinya, musibah yang bertubi-tubi. Maka bertambah pula husnudzan (prasangka baiknya) terhadap diriku.

Jangan salah mencintai.

Cintai Allah dengan sepenuh hati. Kejar cintanya dengan amalan nawafil.

_Oleh : Lula Amalia
STEI SEBI : Perbankan Syariah

0/Post a Comment/Comments