Oleh Marsila
Wakaf
merupakan salah satu sedekah istimewa dan bentuk perniagaan terbaik dengan
Allah SWT yang tidak hanya mempunyai fungsi untuk meningkatkan kesejahteraan
umat, namun Allah SWT juga menjanjikan pahala yang sangat besar bagi orang
berwakaf, dengan melimpahkan aliran pahala dan kebaikannya yang mengalir abadi.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya yaitu “Apabila manusia
meningal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu :
sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih
yang mendoakannya” (HR Muslim).
Para ulama menafsirkan kalimat “shadaqah jariyah” dalam hadits ini
sebagai wakaf. Imam Nawawi menyatakan bahwa hadits ini merupakan dalil
keabsahan wakaf dan besarnya pahala waqaf. Menurutnya, yang dimaksud dengan
shadaqah jariyah adalah wakaf (Syarah Nawawi ‘ala Muslim, 11/85).
Dibanding dengan ibadah sedekah dan hibah, manfaat berwakaf jauh
lebih abadi dan tidak terputus hingga generasi mendatang, tanpa mengurangi hak
atau merugikan generasi sebelumnya, serta pahalanya yang terus mengalir dan
berlipat, walau wakif (orang yang mewakafkan) telah meninggal dunia. Begitulah
Allah mengistimewakan wakaf.
Namun mendengar kata “wakaf”, banyak muslim saat ini
mempresepsikannya sebagai sebuah ibadah harta yang besar, dan ditunaikan jika
sudah kaya dan jika sudah tua. Itulah yang menyebabkan mereka lebih memilih
mengeluarkan zakatnya ataupun bersedekah saja dulu dibanding dengan berwakaf.
Padahal kini, Majelis Ulama Indonesia telah memberikan fatwa diperkenankannya
Wakaf Tunai (wakaf uang). Berwakaf tidak lagi harus menunggu memiliki tanah
yang luas dan kekayaan yang cukup, tetapi bisa dilakukan sesuai kemampuan.
Wakaf tidak menghabiskan harta, justru mengekalkan harta dan
menjadi jalan untuk meraih ridha dan ampunan-Nya. Pahala wakaf ini terus
berlanjut bahkan hingga si wakif sudah wafat. Artinya, sekalipun si wakif telah
lama wafat, dia akan tetap memperoleh aliran pahala wakaf tanpa putus-putus.
Bayangkan, jika berwakaf sekali saja, berpahala berkali-kali, bagaimana
jika kita berkali-kali berwakaf. Betapa banyak anugerah yang Allah Swt
limpahkan kepada orang-orang yang mengeluarkan harta benda ikhlas karena-Nya.
Jika ada cara yang lebih “murah” untuk “membeli” surga Allah,
mengapa tidak memilih cara ini?Ayo Berwakaf Untuk Meraih Pahala Abadi !
Refrensi :