Oleh : Iin farlina
Wahai
ikhwah fillah.sebagai seoranag muslim kita membutuhkan target dan perencanaan
yang jelas dalam beribadah.kita kepada
Allah, kita harus merencanakan dengan detail agar kita mudah dalam
menjalankannya dan siap menghadapi halangan-halangan yang akan dating kepada
kita.
Lihatlah
para pencari dunia.betapa semangatnya mereka untuk meraih harta
sebanyak-banyaknya. Mereka tidak melakukannya begitu saja.namun mereka
merancang strategi dan pereancanaan yang sangat matang.mereka melakukan
berbagai upaya untuk mencapai keinginan mereka.
Wahai
ikhwah kita lebih mulia di bandingkan mereka. Sebagai seorang muslim kita harus
beriman kepada Allah dan hari akhir.karena kita mempunyai perdagangan yang
lebih mulia daripada mereka, perdagangan yang menghasilkan keuntungan yang jauh
lebih besar.yaitu berdagang dengan Allah swr. Karena dengan berdagang kepada
Allah, kita akan meraih surga-nya.
Kita
tidak perlu membuat perencanaan yang muluk-muluk, kita juga jangan membuat
perencanaan yang membuat kita malah menunda-nunda penyelesaian pekerjan. Karena
menunda merupakan pangkal kegagalan. Yang kita fokuskan adalah perncanaan yang
realistis dan logis
Dalam buku la Tahzan, dalam sub judul Langkah
yang Tepat,DR, Aidh Al-Qarni menjelaskan, “yang sering membuat kita gagal
adalah keinginan kita untuk melakukan semua hal dalam satu waktu sekaligus.
Dengan cara itu kita akan merasa bosn dan lelah. Hingga akhirnya kita
meninggalkan perbuatan itu. Namun jika kita melakukannya sedikit demi sedikit,
dari satu tahap ke tahap yang berikutnya maka kita akan mampu melewati fase-fase
itu dengan tenang. Seperti itulah Allah swt. Mewajibkan manusia untuk shalat 5
waktu. Allah tidak memerintahkan untuk melkasanakannya sekaligus, namu dalam
waktu yang berbeda-beda. Agar seorang hamba merasa nyaman dan tidak lelah.
Bahkan tidak jarang mendatangkan kerinduan untuk melakukannya lagi. Seandainya
halat 5 waktu dijadikan satu waktu, niscaya manusia akn bosan. Bahkan dalam
hadis dikatakan
“sesungguhnya,
orang yang memaksakan diri itu tidak akan kuasa menahan keletihan punggungnya
dan tidak akan mampu menyeleaikan jarak tempuh.”
Dalam surat an-nisa Allah berfirman yang
artinya
“sesungguhnya
shalat itu fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS.
An-nisa;[04]:103)
Seandainya
seorang hamba mampu membagi membagi pekerjaannya yang menyangkut agama dan
duninya setelah waktu shalat, niscaya dia akan memperoleh waktu yang sangat
luang.
Wahai ikhwah, marilah kita mulai sekarang.
Bukalah lembaran baru. buatlah lembaran untuk mengevaluasi amalan kita. Sebelum
tiba masa kita untuk membuka catatan amal kita di hadapan Allah swt. Di hari
itu kita akan diminta pertanggung jawaban. Kita tidak bisa melarikan diri
darinya.
Renungkanlah,
berapa banyak waktu yang telah kita buang sia-sia. Berapa banyak maksiat yang
sudah kita lakukan, dan berapa banyak kita turutkan hawa nafsu kita. Berapa
sering kita tertipu keindahan dunia. Berapa banyak kita sering terbuai dengan
kekayaan keluarga. dan keturunan kita.berapa sering kita memusuhi seseorang.
Berapa sering kita menggunjing, berdusta, menghina dan mengadu domba.
Seakan-akan kita lupa ada Allah swt. Yang selalu mengaawasi kita.
Wahai
ikhwah, mari kita sadari kekeliruan kita ini, usia kita semakin hari semakin
berkurang. Kelak nafas kita kan berhenrti. Pada saat itu kita baru merasa
sekejap tinggal d dunia. Nanti ketika Allah memanggil kita, kita tidak akan
bisa menghindarinya.
Sebagimana
Allah berfirman
وَلِكُلِّ
أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا
يَسْتَقْدِمُونَ
“Tiap-tiap
umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”(QS. Al-a’raf [7]:34)
Ikhwah
marilah kita siapkan bekal untuk menjawab pertanyaan Allah ta’ala ketika Allah
bertanya kepada kita tentang agama,usia,harta dan ilmu kita waktu yang selama di dunia kita isi dengan hal-hal apah.
mari kita persiapkan dengan memperbaiki ibadah kita kepada Allah swt, melaksanakan
segala peritahnya dan menjauhi segala larangannya. Mari Kita sama-sama
bergandengan tangan untuk bersama-sama menjadikan sunah rasulullah sebagai
petunjuk pelaksanaan hidup kita. Marilah kita pancangkan kaki kita diantara
para hamba yang menghidupkan malam mereka dengan pancangan yang kuat. marilah
kita infakkan harta kita dijalan Allah swt, ketahuilah bahwa harta kita tidak akan
berkurang disebabkan kita bersedekah. Karena Allah telah berjanji untuk
mengganti harta yang kita infakkan dengan harta yang berlipat lipat ganda maka
kita jangan pernah takut untuk bersedekah.
Ikhwah,
Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk meraih surga dengan terus meningkatkan
iman ta’at kita kepada Allah. Karena surga itu mahal maka kita harus banyak
berkorban meninggalkan segala kegiata yang bersifat mebuang-buang
waktu,kegiatan yang hanya membuat kita semakin jauh dari Alllah, mari kita
gunakan waktu kita sebaik mungkin untuk beribadah kepada Allah swt. Berlomba-lomba
mencari keridhoannya. Agar Allahpun ridho kepada kita. mungkin itulah sedikit
artikel tentang perencanaan ibadah kita kepada Allah swt. Mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.A Q
Huallahu’alam
bisowab