Oleh Muzayyana Tartila
Bagi rakyat Indonesia palestina dikenal sebagai sebuah kawasan di
Timur Tengah yang selalu bergejolak dan melakukan perlawanan terhadap negara
Israel. Perjalanan panjang orang-orang palestina untuk menemukan kembali rumah
mereka itu sungguh sangat sulit. Mereka terbuang dibeberapa negara dikawasan
teluk khususnya Yordan, Lebanon, Suriah, dan Mesir. Belum lagi yang harus
terbuang hingga ke Eropa dan Amerika dan mungkin kawasan lainnya di dunia.
Mengenai permasalahan yang kini berada di bumi palestina, merupakan
suatu perkara yang telah ada didalam kitab suci Al-Quran. Yang mana Allah telah
mengatur sedemikian rupa bahwa turunan dari bani israil akan melakukan
kerusakan untuk kedua kalinya di bumi tersebut. Sungguh hal tersebut telah
terjadi. Israel yang merupakan keturunan dari bani Israil telah berada pada
tingkat kesombongan yang besar. mereka bangga dengan apa yang mereka lakukan.
Ditambah lagi dengan dukungan dari negara-negara besar seperti Amerika dan
Inggris yang terus membuat mereka merasa diatas.
Melihat semua ini bahwasanya sudah sangat lama Israel “bernafsu”
untuk menguasai wilayah palestina ini. namun, jangankan menguasai, untuk bisa
masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan, meskipun dengan pasukan dan
senjata yang sangant banyak di bandingkan pasukan palestina. Sudah banyak cara
yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang
membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan
energi. Mereka lakukan sejak tahun 2006 hingga kini. Namun penduduk Gaza tetap
bertahan, bahkan sampe perlawana Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.
Akhirnya Israel melakukan serangan habis-habisan ke wilayah palestina
sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka mennguyurkan ratusan ton
bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya. Namun, sekali
lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat didunia ini harus mundur
dari Gaza. Kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa
jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin palestina, tidak
akan mampu menghadapi pasukan Israel yang di dukung tank Merkava yang dikenal
terhebat di dunia, apalagi menghadapi pesawat tempur canggih, heli tempur
Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.
Akan tetapi disana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin
palestina mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka
tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.
Konflik Israel dan Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi
yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang
yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara
seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua komunitas
tersebut terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan
penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian
menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua
bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur
Gaza, Tepi Barat, dan Yerussalem Timur.
Serangan Israel ke wilayah Gaza sejak 8 Juli lalu telah menewaskan
sedikitntya 180 warga palestina. Serangan juga membuat sekitar 2.000 warga
lainnya mengalami luka-luka. Bahkan, ratusan rumah mereka diratakan dengan
tanah melalui sejumlah serangan udara yang memaksa balasan ribu warga Gaza
mengungsi di komplek milik PBB. Maka
bisa dikatakan bahwa konflik Israel dan Palestina ini sebenarnya sudah berlangsung
lama. Bermula sejak kaum yahudi yang menyebar di berbagai negara kembali dan
berkumpul ke wilayah Palestina yang kini bernama Israel.
Sejak negara Israel berdiri pada 14 Mei 1948, wilayah Palestina
khususnya Jalur Gaza terus bergolak, wilayah seluas 365 kilometer persegi ini seolah
menjadi penjara besar bagi sekitar 1,7 juta bangsa Palestina yang tinggal di
wilayah tersebut. Dan dengan itu mereka tidak bisa leluasa keluar-masuk wilayah
yang berbatasan dengan laut tengah, Israel, dan Mesir itu. Penduduk jalur Gaza
hanya bisa keluar untuk mendapatkan berbagai kebutuhan hidup melalui kota Rafah
yang dijaga ketat oleh pasukan Israel dan Mesir.
Kemudian pada tahun 2005, Israel menarik pasukannya serta pemukiman
yahudi dari Jalur Gaza. Setahun kemudian kelompok Hamas menguasai jalur Gaza.
Setahun kemudian kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza setelah menenangkan pemilu
di Palestina. Pengaruh Hamas yang semakin menguat, Israel melancarkan serangan
udara selama sebulan penuh dengan nama operation cast lead.
Dari berbagai rintangan dan serangan yang warga Palestina lewati,
namun mereka tidak pernah kenal lelah untuk terus berjihad. Upaya yang mereka
lakukan selain membangun kota, yaitu menjaga warisan budayanya. Meskipun Israel
kerap melakukan beragam pelanggaran mulai dari vandalisme hingga perombakan
bangunan di Kota Tua. Disisi lain meski
Palestina kini mulai menunjukkan eksistensinya di dunia internasional yang
membuat Israel sedikit kerepotan, namun jalan menuju negara Palestina masih
jauh.
Melihat tindakan Israel terhadap Palestina yang sungguh sangat luar
biasa dzalimnya, maka Indonesia menyerukan kepada Masyarakat dunia agar
mendesak Israel untuk menghormati hak-hak Rakyat Palestina, terutama terhadap
hak mereka atas ketenagakerjaanya. Serta menghimbau masyarakat internasional
untuk meningkatkan upaya bersama agar Israel segera menghentikan berbagia
kebijakan dan tindakannya yang tidak manusiawi, dan mengakhiri pendudukan
illegal atas wilayah Palestina.
Untuk saat ini Indonesia prihatin atas kondisi para pekerja dan
kesempatan kerja di Palestina yang maikn memburuk akibat pendudukan Israel yang
terus mengontrol mobilitas, keuangan dan perdagangan warga palestina. Akibat
tindakan Israel tersebut, Palestina mengalami penurunan tingkat partisipasi
kerja hingga mencapai 43,5 persen dan termasuk 10 terendah dari 189 negara di
dunia. Dan Indonesia sangat mengecam aksi blokade Israel yang mengakibatkan
krisis ekonomi dan ketenagakerjaan yang sangat parah di Palestina.
Mengingat tingkat pengangguran yang sangat tinggi di palestina
membuat rakyat setempat terpaksa mencari kerja di Israel. Dan berdasarkan
laporan para pekerja Palestina yang mengalami eksploitasi, pelecehan, dan
berbagai bentuk pelanggaran hak-hak ketenagakerjaan, seperti kondisi tempat
kerja yang buruk, kecelakaan kerja, dan upah dibawah standar minimum.
Melihat semua itu Indonesia terus mendorong Internasional Labour
Organization (ILO) untuk mendukung Palestina mencapai kerja layak bagi seluruh
rakyatnya. Indonesia menganggap pekerja dan pengusaha yang tergabung di
Internasional Labour Organization (ILO) perlu memperkuat koordinasi dan dialog
guna memastikan perlindungan dan kesejahteraan para pekerja Palestina. Selain
itu Indonesia juga selalu mendukung penuh perjuangan demi Palestina yang
merdeka, berdaulat, dan demokratis dengan ibu kota Jerusalem Timur berdasarkan
solusi dua negara.
Selain itu ketika Palestina diproklamirkan oleh Yasser Arafat,
serta merta bahwa Indonesia yang menjadi salah satu negara diluar kawasan teluk
yang mengakui kemerdekaan Palestina. Sebagaimana Palestina di tahun 1945
merupakan bangsa yang pertama kali mengakui kemerdekaan dan kedaulatan
Indonesia dari penjajahan Belanda. Serta maraknya pemberitaan mengenai konflik
yang tak berkesudahan ini (sampai sekarang) khususnya di Indonesia membuat
rakyat Indonesia menjadi salah satu sahabat bagi rakyat Palestina. Bukan hanya
solidaritas sesama Muslim, karena penduduk Palestina juga termasuk umat
kristen, tapi perasaan solidaritas kemanusiaan.
Bentuk cinta Indonesia yang saat ini melihat Palestina seolah tidak
berkesudahan, maka sebagai negara dengan masyarakat Muslim terbesar di dunia,
Indonesia tak bisa tinggal diam melihat penderitaan yang dialami
saudara-saudaranya di Palestina. Yaitu dengan menerjunkan para relawannya,
serta mengirimkan berbagai bantuan medis dan kemanusiaan. Serta masih banyak
bentuk kecintaan Indonesia terhadap warga Palestina yang tidak dapat
dipungkiri.
Dari kepedualian dan kecintaan Indonesia kepada Palestina, hingga
mereka (Palestina) mengidam-indamkan untuk datang ke Indonesia. Dan bahkan
menganggap Indonesaia tempat bersandarnya setelah Allah SWT. Itulah bentuk
kecintaan Palestina kepada Indonesia, hingaa ketika mereka ditanya apa itu
Indonesia? Maka mereka akan menjawab ‘Aku mencintai Indonesia, Indonesia adalah
ruh kami, Indonesia adalah kekuatan kami. Dan bahkan mereka melihat Indonesia
dengan mata Cinta. Karena sejatinya cinta itu akan tumbuh, apabila kita ikhlas
menolong karena Allah. Dan tidak dapat dipungkiri juga kecintaan Indonesia terhadap
Palestina.
-Muzayyana Tartila-
(Staff Human Capital Management KSEI IsEF SEBI)