SENDIRI KARENA ALLAH, BERSAMA KARENA ALLAH

SENDIRI KARENA ALLAH, BERSAMA KARENA ALLAH

Oleh Septiara Salwa Auliyah



  “ Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian dia menjadikan kamu berpasangan (laki-lai dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuan mengandung dan tidak (pula) melahirkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seseorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.”  (QS.Fatir: 11)


Ada sepenggal ayat suci Al-Qur’an yang mengingatkan pada kita proses penciptaan manusia dan juga telah menceritakan bahwa Allah SWT. Menciptakan semua makhluknya berpasangan-pasangan, tidak sendirian. Laki-laki dan perempuan, tua dan muda, atas bawah, kanan kiri, depan belakang, dan seterusnya.


Banyak kita temukan, dimasa sekarang masih ada yang “galau”  istilah yang sering digunakan dikala pikiran kacau tak karuan dengan status jomblo/single karena memang belum menemukan pasangan hidup. Tapi sebenarnya, jika kita perhatikan. Kita sedang menjalin sebuah hubungan namanya long distance relation (LDR) dengan Allah, mendekatkan diri dan memohon diberikan sosok pendamping hidup yanng baik (saleh/salehah).


Jadi yang perlu dilakukan adalah berusaha dan berdoa. Berusaha berkumpul dengan orang-orang saleh. Insyaallah, jika kita sudah berada didalam lingkungan yang baik, kita akan dapat bertemu dengan calon yang baik, kita akan dapat bertemu dengan calon yang baik. usaha dan doa ini merupakan hal yang tidak bisa kita pisahkan dalam kehidupan kita. Dengan berdoa kita memohon petunjuk kepada Allah agar memberikan yang terbaik kepada kita atas usaha yang telah kita lakukan.


Kalau kita galau karena mengingat semua usaha yang orangtua telah berikan kepada kita. Yang setiap harinya mereka bertambah manua, dan terlintas pertanyaan “apa saja yang telah ku berikan kepada mereka atas semua jasa-jasanya? Apakah mereka sudah bahagia?” jika ini yang terlintas dalam pikiran. Semoga Allah memberikan jalan kepada kita untuk selalu bisa memberikan kebahagiaan kepada orangtua kita.


Jika menangis karena “pasangan” sekarang. Lebih baik hentikan saja. Sering kita temukan belakangan ini, berpacaran akan banyak hal-hal yang tidak kita inginkan. Dari kekerasan secara fisik, verbal, dan paling ekstrim menjauhkan kita dari keluarga atau kegalauan yang berujung pada kesia-siaan waktu (hidup). Seharusnya waktu itu bisa digunakan untuk belajar, berkumpul dengan keluarga, bermasyarakat, dan sebagainya hilang begitu saja. Manfaatkan waktu dengan baik


“ Semoga Allah menghimpun yang tersentak dari keduanya, memberkahi mereka berdua dan kiranya Allah mengingatkan kualitas keturunan mereka, menjadikannya pembuka pintu rahmat, sumber ilmu, dan hikmat serta pemberi rasa aman bagi umat.” (Doa Nabi Muhammad saw. pada pernikahan putrinya Fatimah Az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib)


Allah pasti mengetahui ke mana saja hati ini menambat. Baik kepada keluarga, saudara, tetangga, dan teman. Bahkan sesuatu yang terkadang kita sendiri tidak menyadarinya.


Seseorang yang dekat dengan Allah, atau yang menjadi kekasih Allah, biasanya tambatan-tambatan hatinya sudah diputus atau dijauhkan terlebih dahulu. Sampai hatinya benar-benar utuh hanya menambta kepada Allah. Semua kekasih Allah mengalami saat-saat sendirian. Sebagaimana sebelum diturunkannya wahyu, Rasulullah Saw juga menyendiri di Gua Hira.


Ketika kita ditolong Allah dengan kesendirian maka pergunakanlah kesendirian itu untuk bertafakur. Nikmatilah kesendirian itu untuk berduaan dengan Allah. Nanti kita bisa merasakan bagaimana Allah menghibur hati. Sangat jauh lebih nikmat bisik-bisik dengan –Nya.

 

 

Walau Jomblo Tetap Produktif Effendi Saputra, dkk.  

https://inilah.com/mozaik/2229392/menyenangi-kesendirian-karena-Allah


0/Post a Comment/Comments