Pembelaan Abdullah bin Umar Soal Utsman bin Affan tidak ikut dalam perang Badar dan lari dari perang Uhud

Pembelaan Abdullah bin Umar Soal Utsman bin Affan tidak ikut dalam perang Badar dan lari dari perang Uhud


Oleh Iman Munandar



Ustman bin Affan merupakan salah satu sahabat Nabi yang istimewa. Beliau generasi awal yang masuk Islam (Assabiqunal Awwalun), menantu Rosulullah, dan Khalifah ketiga setelah Amirul Mukminin Umar bin Khatab wafat.


Dalam buku berjudul Perjalanan Hidup Empat Khalifah (terjemahan), ada seorang  lelaki dari Mesir tentang Utsman bin Affan.


Diriwayatkan dari Utsman bin Mauhab, ia berkata, seorang lelaki datang dari Mesir untuk melaksanakan haji, lantas ia melihat suatu kaum sedang duduk-duduk, ia bertanya ‘siapa mereka?’ Mereka menyatakan, ‘Mereka adalah kaum Quraisy.’ Ia bertanya lagi, ‘Siapa yang paling alim di antara mereka?’ Mereka menjawab, ‘Abdullah bin Umar.’ Kemudian ia berkata kepadanya, ‘Wahai Ibnu Umar, aku ingin bertanya sesuatu kepada Anda, maka tolong dijawab! Apakah Anda tahu bahwa Utsman lari meninggalkan pasukan pada perang Uhud?’ Ibnu Umar menjawab, ‘Benar.’ Ia kembali bertanya, ‘Apakah Anda tahu bahwa ia tidak ikut dalam Perang Badar?’ Ibnu Umar menjawab, ‘Benar.’ Ia kembali bertanya, ‘Apakah Anda tahu bahwa ia tidak ikut pada Bai’at ar-Ridhwan?’ Ibnu Umar menjawab, ‘Benar! Lelaki itu berkata, ‘Allahu Akbar.’


Ibnu Umar berkata, ‘Kemarilah, aku akan jelaskan kepadamu tentang permasalahan tersebut. Adapun mengenai larinya beliau dari perang Uhud, sesungguhnya ia telah mendapat ampunan dari Allah. Kemudian tentang beliau tidak dapat ikut serta dalam perang Badar karena ia sedang disibukkan mengurus istri beliau, yakni putri Rosulullah Saw. Yang sedang sakit dan Rosulullah bersabda kepadanya,


Sesungguhnya engkau mendapatkan pahala seorang yang ikut serta dalam perang Badar dan engkau juga mendapatkan bagian pada harta rampasannya.


Adapun ketidakikutsertaan beliau pada Bai’at ar-Ridhwan, kalaulah sekiranya ada seorang yang lebih terhormat di kota Mekkah selain Utsman tentunya Rosulullah Saw. Akan menggantikan Utsman dengan orang tersebut. Namun Rosulullah tetap mengirimkan Utsman ke Mekkah dan Bai’at ar-Ridhwan terjadi setelah kepergian Utsman ke Mekkah, lalu Rosulullah mengisyaratkan dengan tangan kanannya seraya bersabda, ‘Ini adalah tangan Utsman.’ Lantas menepukkannya dengan tangan beliau dan bersabda, ‘ini adalah bai’at untuk Utsman.’ Ibnu Umar berkata kepada lelaki itu, ‘Nah, bawalah penjelasan ini, karena sekarang engkau sudah tahu.”


Sumber : buku terjemahan Tartib wa Tahdzib kitab al-Bidayah wan Nihayah karya al-hafizh Ibnu Katsir.

0/Post a Comment/Comments