Tak Banyak Yang Tahu! Fakta Menarik Seputar Hari Kunjung Perpustakaan Nasional Empat Belas September
Oleh : Nadiah Robbaniyah
Semua
pasti tahu tempat favorit bagi si kutu buku jika sedang berada di sekolah.
Perpustakaan, tempat yang menyediakan berbagai macam jenis buku. Di mulai dari
buku pelajaran, ensiklopedia, dan bahkan novel. Namun, apa kamu tahu jika di
Indonesia memiliki perayaan untuk hari kunjung perpustakaan?
Hari
kunjung perpustakaan jatuh pada tanggal 14 September di setiap tahunnya. Sama
seperti hari besar lainnya, hari kunjung perpustakaan memiliki beragam fakta
menarik yang mungkin belum kamu ketahui! Penasaran? Mari kita simak bersama :
1. Diresmikan sejak tahun 1995 sebagai hari kunjung
perpustakaan nasional dan hari gemar membaca
Perayaan
ini pertama kali diselenggarakan oleh presiden ke-2 Indonesia yakni Jenderal
Besar TNI H. M. Soeharto berdasarkan surat Kepala Perpustakaan Nasional RI pada
11 Agustus 1995 yang ditujukan kepada beliau. Surat tersebut mendapatkan respons
baik dari presiden, kemudian sejak saat itu ditetapkanlah hari kunjung
perpustakaan tanggal 14 September yang juga dicanangkan untuk mendukung gerakan
gemar membaca bagi masyarakat Indonesia. Karena minat membaca masyarakat pada
saat itu dan sampai saat ini masih sangat kurang dibandingkan dengan negara
lain.
2. Jumlah perpustakaan Indonesia menempati urutan
kedua terbanyak di dunia
Pada
tahun 2019 Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) mencatat bahwa ada 164.610
perpustakaan di berbagai wilayah dan perpustakaan sekolah mengambil porsi besar
sebesar 113.541 bangunan. Indonesia hanya kalah jumlah dari India sebanyak
323.605 perpustakaan.
Namun
sangat di sayangkan, belum banyak perpustakaan sekolah di Indonesia memiliki
Surat Keputusan (SK) pembentukan perpustakaan sekolah. Pihak sekolah berasumsi
jika keberadaan perpustakaan sekolah sama dengan keberadaan berdirinya sekolah.
Namun faktanya, tak semua sekolah di Indonesia memiliki perpustakaan.
3. Memiliki perpustakaan terbanyak kedua di dunia,
tetapi masih minim minat baca masyarakatnya
Tidak
sama hal nya dengan jumlah, minat baca masyarakat indonesia menempati kategori
rendah di dunia. Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara dalam
laporan berjudul World's Most Literate Nations. Itu artinya, masih minim sekali
minat masyarakat Indonesia terhadap dunia literasi terutama membaca.
4. Jumlah perpustakaan sekolah mendominasi, namun
kelayakan bangunan masih sangat dipertanyakan
Walaupun
jumlahnya mencapai 113.541 bangunan, masih banyak di temukan perpustakaan
dengan kondisi tidak layak dan bahkan rusak total.
Disinilah pentingnya mengurus SK pembentukan perpustakaan,
karena sebagai sebuah institusi, setiap perpustakaan harus memiliki standar yang
cukup baik untuk memiliki izin beroperasi agar siswa mendapatkan akses yang
nyaman didalam perpustakaan sehingga nanti minat baca dapat perlahan-lahan
meningkat.
5. Pemerintah gelar program perpustakaan sebagai
program prioritas nasional
Perpusnas
melakukan beberapa program dalam upaya mereka meningkatkan literasi informasi
masyarakat, program yang dijalankan Perpusnas berdasar pada Rencana Strategis
(Renstra) periode 2015-2019. Program diantaranya adalah membangun perpustakaan
di beberapa lokasi di Indonesia, perpustakaan keliling dan membuka akses
membaca berbagai literatur melalui website resmi Perpusnas.
Adanya
perpustakaan sebagai sarana dalam meningkatkan literasi memang belum bisa
mengambil hati masyarakat, namun upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas
perpustakaan sangat perlu dukungan dari kita semua. Jadi, jangan lupa sempatkan
waktu untuk berkunjung dan membaca di perpustakaan ya!
Daftar
Pustaka
https://www.perpusnas.go.id/
https://onesearch.id/Record/IOS10664.article-886/TOC#tabnav
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/life/education/amp/dewa-putu-ardita/hari-kunjung-perpustakaan
pustakawanjogja.blogspot.com/2018/09/sejarah-hari-kunjung-perpustakaan-dan.html?m=1