Menlu UEA : Uni Emirat Arab ingin menormalisasi hubungan dengan Turki

[wartanusantara.idUni Emirat Arab bersedia menormalkan hubungannya dengan Turki, kata menteri luar negeri UEA pada Minggu malam.


(Menlu UEA, Anwar Gargash/Daily Sabah)


Berbicara dalam sebuah wawancara dengan SkyNews Arabia yang berbasis di UEA, Anwar Gargash mengatakan: "Yang ingin kami sampaikan kepada Turki adalah, kami ingin menormalkan hubungan kami dalam kerangka saling menghormati kedaulatan."


Memperhatikan bahwa tidak ada alasan untuk masalah antar negara, Gargash mendesak Ankara untuk mengakhiri "dukungannya kepada Ikhwanul Muslimin dan memulihkan hubungannya" dengan dunia Arab.


Beberapa hari setelah hubungan dinormalisasi antara Qatar dan Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir, Gargash mengatakan UEA adalah mitra dagang No. 1 Turki di Timur Tengah, menambahkan: "Kami tidak menghargai perselisihan dengan Turki."


Hubungan antara Turki dan UEA telah mencapai titik terendah sepanjang masa, dan Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan mengatakan bahwa Ankara dapat menangguhkan hubungan diplomatik dengan pemerintah Abu Dhabi setelah kesepakatan UEA-Israel.


Pejabat Turki mengatakan UEA mendukung organisasi teroris yang menargetkan Turki, menggunakan organisasi ini sebagai alat politik dan militer yang berguna di luar negeri.


UEA adalah bagian dari koalisi pimpinan Saudi di Yaman yang meluncurkan kampanye udara yang menghancurkan untuk mengembalikan keuntungan teritorial Houthi pada tahun 2015, yang semakin meningkatkan krisis di negara yang dilanda perang itu. Di Libya, Abu Dhabi mendukung pemberontak Jenderal Khalifa Haftar dan berusaha untuk menggulingkan GNA yang diakui PBB. Di Suriah, ia mendukung rezim Bashar Assad dalam ofensifnya terhadap demokrasi dan hak-hak sipil. Pejabat Turki juga menuduh UEA menawarkan dukungan keuangan dan logistik kepada kelompok teroris PKK, yang melakukan serangan terhadap Turki.


Pada bulan Agustus, Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) mengungkapkan bahwa UEA, bekerja sama dengan Israel, akan mencoba mengguncang Turki, Iran, dan Qatar. MIT menambahkan bahwa mereka menginginkan mata-mata UEA, Mohammed Dahlan, yang menjaga kontak dengan outlet media tertentu yang baru-baru ini didirikan di Turki, melayani tujuan tersebut dengan menyalurkan dana ke organisasi-organisasi ini.


Tahun lalu, Turki juga mengungkapkan bahwa jaringan mata-mata Emirat telah beroperasi di seluruh negeri.


Sumber : Daily Sabah

0/Post a Comment/Comments