Upaya Pembunuhan Terhadap Mendagri Libya, Ada Pihak Menginginkan Jalan Rekonsiliasi Buntu

[wartanusantara.id] Kementerian Dalam Negeri Libya mengatakan Mendagri Fathi Bashagha bersama konvoinya ditembaki dari kendaraan pick-up dengan bersenjata berat. Peristiwa itu terjadi saat dia kembali ke rumahnya minggu kemarin (21/02).

(Sumber photo : Anadolu Agency)

Fathi Bashagha lolos dari serangan tersebut. Ia tidak terluka dan dalam keadaan baik. Sedangkan satu pengawalnya terluka, satu penyerangnya tewas, dan dua lainnya ditangkap. 

Perdana Menteri sementaraLibya Abdul Hamid Dabaiba bersama Ketua Dewan Presiden mengecam upaya pembunuhan terhadap Mendagri Libya. Mereka berdua meminta pengadilan dan penegak hukum untuk menyelidiki kasus tersebut secara transparan dan menyeluruh.

Pasca lengsernya Khadafi, Libya dilanda perang saudara. GNA yang diakui oleh dunia Internasional, diserang oleh kelompok pemberontak pimpinan Jenderal Khalifa Haftar. Dengan bantuan Turki, pasukan GNA berhasil bertahan dan memukul mundur pasukan pemberontak.

Semua faksi sepakat rekonsiliasi untuk menyelesaikan konflik tersebut. Maka dibentuklah pemerintahan sementara untuk menyiapkan pemilu pada Desember 2021 nanti.

Mengapa terjadi upaya pembunuhan terhadap Mendagri, Fathi Bashagha?


Menurut Tengku Zulkifli Usman, Fathi Bashagha merupakan Menteri Dalam Negeri yang selama ini sangat keras terhadap pemberontak Haftar di timur Libya.

Ia merupakan Menteri dengan segudang pengalaman dan memiliki jaringan yang luas juga menguasai isu-isu sensitif Libya khususnya soal soal minyak Libya dan kekayaan alam Libya yang diperebutkan oleh banyak pihak asing.

Fathi Bashagha juga Mendagri yang mantan pilot pesawat tempur Libya ini dikenal dekat dengan mantan PM Libya Fayez Al Sarraj dan dekat dengan Turki. Bashaga adalah salah satu pejabat senior Libya yang powerful.

Ia diperkirakan merupakan calon kuat sebagai pemimpin Libya kedepan. Upaya pembunuhan tersebut merupakan upaya kelompok pro Haftar yang menginginkan jalan rekonsiliasi menuju jalan buntu.

Sumber diolah dari Anadolu Agency dan FB Tengku Zulkifli Usman

0/Post a Comment/Comments