Apakah ada tuntunan ataukah dibolehkan berjabat tangan setelah salam?

Oleh: Annisa Aprilianti Nur Azizah

Ikhwatifillah...

    Pernahkah kalian melihat kaum muslim melakukan hal itu? Atau mungkin kalian pernah melakukannya? Jawabannya ada pada diri kalian. Kali ini saya akan membahas tentang ‘Bolehkah Setelah Sholat Bersalaman atau berjabat tangan dan adakah tuntunannya?’dan Apakah itu sudah menjadi ritual atau budaya di kalangan masyarakat? Jawabannya adalah iya.
Yang jelas berjabat tangan ada tuntunannya apalagi ketika bertemu bahkan di dalamnya terdapat keutamaan yaitu akan diampuni dosa. Dari Al Bara’ bin ‘Azib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
“Tidaklah dua muslim itu bertemu lantas berjabat tangan melainkan akan diampuni dosa di antara keduanya sebelum berpisah.” (HR. Abu Daud no. 5212, Ibnu Majah no. 3703, Tirmidzi no. 2727. Syaikh Al Albani menyatakan bahwa hadits ini shahih).

Sebelum membahas lebih jauh, perlu dipahami bahwa dalam menetapkan suatu ibadah atau suatu tata cara dalam beribadah, butuh landasan hukum yang jelas berupa dalil yang shahih. Mau ibadah apapun, baik ibadah yang berupa perkataan maupun perbuatan, harus dilandasi oleh nash dari Allah ataupun dari Rasulullah SAW yang terdapat dalam al Qur’an dan As Sunnah. Adapun sekedar perkataan seseorang “ini adalah ibadah” atau “ini baik dan benar” ini bukan landasan. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wassalam :

من أحد ث فى أمرنا هذا ما ليس منه فهو ردّ                                             
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR.Bukhari no.2697 dan Muslim no.1718)

Sehingga para ulama memahami dari dalil-dalil ini bahwa hukum asal ibadah adalah terlarang, kecuali ada dalil yang mengesahkannya.

Namun satu hal yang patut dipahami untuk masalah ibadah shalat, apakah ada kekhususan berjabat tangan setelah  salam.

Jawabanya, tidak ada kebiasaan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum berjabat tangan setelah salam seperti itu. Yang ada, mereka punya kebiasaan berdzikir setelah salam, yaitu dengan membaca istighfar.

Dalam keadaan ini ada dalil khusus yang mengisyaratkan kepada kita bahwa amalan pasca sholat yang dikerjakan oleh Nabi itu bukan bersalaman, melainkan dzikir. Sepanjang ada dalil khusus, maka dalil khusus ini yang didahulukan adapun kemudian dalil umum itu disimpan untuk kemudian. Jadi ketika selesai menunaikan sholat dalil khususnya ada yaitu berdzikir, maka dzikir dahulukan salaman disimpan pasca dzikir. Tapi kalau misalnya ada yang menyalami karena ketidaktahuan yang bersangkutan, ilmu belum ada belum ada pemahaman anda disalami, anda jangan diamkan kalau dia menyodorkan tangannya untuk menyalami anda salami saja. Jika anda diamkan anda keliru, jangan diabaikan. Dia tidak dosa, ketika dia mempraktikan salaman dia tidak berdosa karena ada dalil umumnya namun dia menyalahi dalil khusus. Tidak mengerjakan tidak berdosa mengerjakanpun tidak berdosa, yang berdosa itu ketika membuang muka yang tidak dibenarkan dan menghadirkan perselisihan yang tidak diinginkan.

Namun patut dipahami bahwa ada dua keadaan yang dibolehkan untuk berjabat tangan setelah salam:
berjabat tangan karena baru bersua lagi dengan kerabat, teman atau rekan kerja, lalu berjabat tangan setelah salam bukan karena kebiasaan setelah salam, namun karena baru berjumpa kembali.
meladeni orang yang menyodorkan tangannya setelah salam karena yang melakukannya tidak tahu akan hukumnya. Hal ini dilakukan demi melembutkan hatinya karena dakwah dibangun dengan kesantunan dan kelemahlembutan.

    Dan apakah salaman itu dikerjakan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wassalam pasca sholat? Dikerjakan. Dan itu terdapat pada hadits riwayat Al Bukhari no.3360 riwayat Yazid bin Aswad itu langsung ada haditsnya, tapi kapan dikerjakan? Setelah tuntas mengerjakan semua dzikir dalam sholat. Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wassalam tuntas beliau ingin keluar diriwayatkan dalam satu kesempatan sholat shubuh, Yazid bin Aswad mengatakan ‘orang-orang mulai tersebar’ kemudian ketika melihat Nabi, mereka berkejaran mereka mengambil tangan Nabi Shallallahu’alaihi Wassalam untuk menciumnya. Ternyata ini bisa digabungkan, pasca sholat anda dzikir selesaikan semua dzikir setelah itu setelah tuntas anda ingin berpisah atau anda ingin tinggal ditempat, boleh anda kemudian bersalaman dengan teman yang lainnya dan pahalanya banyak disitu. 

0/Post a Comment/Comments