Erdoğan : Taliban harus menghentikan pendudukan di Afghanistan

[wartanusantara.idTaliban harus menghentikan pendudukannya di Afghanistan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan menyatakan pada hari Senin, menggarisbawahi bahwa mereka menggunakan pendekatan yang salah.


"Taliban harus mengakhiri pendudukan tanah saudara-saudara mereka," kata Erdogan dalam konferensi pers setelah keberangkatannya ke Siprus Utara.

Para pemberontak memanfaatkan tahap akhir penarikan AS dan pasukan asing lainnya dari Afghanistan untuk meluncurkan serangkaian serangan kilat di seluruh negeri.

Kelompok itu sekarang diyakini menguasai sekitar setengah dari 400 distrik di negara itu, beberapa penyeberangan perbatasan penting serta telah mengepung serangkaian ibu kota provinsi yang vital.

Koalisi militer pimpinan AS telah berada di Afghanistan selama hampir dua dekade menyusul invasi yang diluncurkan setelah serangan 11 September 2001.

Kekhawatiran meningkat bahwa pasukan Afghanistan akan kewalahan tanpa dukungan udara koalisi yang vital, yang memungkinkan pengambilalihan militer Taliban secara penuh atau dimulainya perang saudara di negara yang dibanjiri senjata setelah hampir empat dekade pertempuran.

Erdogan menyatakan lebih lanjut bahwa Turki berencana untuk berbicara dengan Taliban mengenai bandara Kabul.

Turki, yang pasukannya di Afghanistan selalu terdiri dari pasukan non-kombatan, telah menawarkan untuk menjaga bandara karena masih ada pertanyaan tentang bagaimana keamanan akan terjamin di sepanjang rute transportasi utama dan di bandara, yang merupakan pintu gerbang utama ke ibu kota Kabul. Keamanan bandara sangat penting untuk operasi misi diplomatik dari Afghanistan saat pasukan Barat ditarik.

Bandara ini berada di lokasi yang strategis dekat dengan istana presiden Afghanistan dan misi diplomatik asing di Kabul dan merupakan satu-satunya tempat untuk mengevakuasi para diplomat dalam situasi darurat.

Kementerian Luar Negeri Turki telah menyerukan pembagian tugas yang adil mengingat bahwa “operasi bandara yang aman dan tidak terputus sangat diperlukan untuk kehadiran misi diplomatik yang berkelanjutan di Afghanistan.”

Pada akhir serangkaian pertemuan dengan para pemimpin NATO di sela-sela KTT aliansi pada bulan Juni, Erdogan menyatakan bahwa Turki sedang mencari keterlibatan Pakistan dan Hungaria dalam misi di Afghanistan setelah kepergian pasukan NATO yang dipimpin AS.

Namun, Taliban telah menentang proposal Ankara, dengan mengatakan bahwa Turki juga harus menarik pasukannya sejalan dengan kesepakatan penarikan tahun 2020.

Sumber : Daily Sabah

0/Post a Comment/Comments