Angkatan Laut Turki Terima UAV Aksungur Pertama

[wartanusantara.id] Kepala badan pertahanan mengatakan  militer Turki pada hari Rabu (20/10) menerima Aksungur pertama, kendaraan udara tak berawak (UAV) medium-altitude, long-endurance (MALE) yang diproduksi di dalam negeri.


Melansir dari Daily Sabah, kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB), Ismail Demir mengatakan bahwa Aksungur telah dikirim ke Angkatan Laut Turki.

UAV Aksungur adalah drone tempur terbaru dari Turkish Aerospace Industries (TAI).

Ia dapat terbang selama 50 jam, dapat membawa muatan hingga 750 kilogram (1.654 pon) dan mampu beroperasi dengan daya tahan lama pada ketinggian hingga 40.000 kaki.

Aksungur dapat melakukan misi intelijen, pengawasan, pengintaian, dan serangan multi-peran tanpa gangguan dengan kapasitas muatannya yang tinggi dan memberikan fleksibilitas operasional di luar garis pandang dengan muatan SATCOM-nya.

UAV, yang memulai penerbangan perdananya pada tahun 2019, telah terintegrasi dengan tiga kamera EO/IR (Electro-Optical/Infra-Red) yang berbeda, dua produk panduan laser SATCOM Teber yang berbeda oleh Roketsan, Precision Guidance Kit-82 yang dikembangkan secara lokal ( HGK-82) dan mesin domestik PD170. Drone sebelumnya membawa dan menguji amunisi MK-82 dengan kit panduan Teber dengan berat sekitar 250 kilogram. Ini adalah drone pertama yang menggunakan Teber.

Aksungur menandai tonggak penting pada bulan Agustus ketika mencapai 1.000 jam terbang.

Pengembangan tersebut merupakan yang pertama untuk drone kelas MALE buatan Turki.

Aksungur dikembangkan mengikuti pembuatan UAV Anka MALE TAI.

Angkatan Laut Turki sudah memiliki Anka dalam inventarisnya.

Pada Februari tahun ini, TNI AL menerima dua lagi UAV Anka yang jangkauannya ditingkatkan sesuai kebutuhan.

SSB pada saat itu mengatakan bahwa UAV akan mempertahankan tugas mereka untuk mengamankan laut di sekitar Turki, yang juga dikenal sebagai “Tanah Air Biru.” Drone yang baru-baru ini dikirim ke angkatan laut dilengkapi dengan sistem identifikasi otomatis dan radar aperture sintetis (SAR).

Sumber : Daily Sabah

0/Post a Comment/Comments