Berbeda Dengan Fadli Zon, Fahri Hamzah : Alfatih Mau Disejejerin Sama Soekarno Nggak Pas

[wartanusantara.idRencana perubahan nama jalan di Jakarta dengan nama tokoh pendiri Republik Turki modern terus menuai perdebatan publik. Banyak yang menolak jika jalan di Menteng diubah nama jadi Mustafa Kemal Ataturk. Mulai dari tokoh nasional hingga ormas Islam.

(Fahri Hamzah bersama Fadli Zon/Foto : Media Indonesia/Susanto)

Bagi umat Islam, Kemal Ataturk dikenal sebagai tokoh sekuler yang dibenci karena pemikiran yang anti Islam dan meruntuhkan Kekhilafahan Turki Utsmani.

Melansir dari laman Merdeka, Fadli Zon menilai nama Jalan Muhammad al Fatih atau Sultan Mehmet II, akan lebih diterima mayoritas masyarakat Indonesia. Sultan Al Fatih adalah penakluk Konstantinopel tahun 1453 pada usia 21 tahun. Banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui sejarah salah satu penakluk terbesar tersebut.

Cuitan Fadli Zon ditanggapi santai oleh Fahri Hamzah, politisi Partai Gelora. "Bro,bener ini Alfatih mau disejejerin sama Soekarno? Tukerannya kan itu?," tanya Fahri melalui cuitan Twitternya (21/10).

Menurut Fahri tidak pas jika Soekarno disejajarkan dengan Al-Fatih. Yang pas itu bila jalan Alfatih di Jakarta disandingkan Walisongo di Ankara.

"Kalau ane lihat gak pas bro. Jalan Alfatih di Jakarta vs jalan Walisongo di Ankara pas lah. Ngomong ke gubernur sohib lu tu," lanjutnya.

Fahri Hamzah menjelaskan bahwa nama jalan ini merupakan bagian dari konsep sister city bernama resiprokal, yang artinya ada di sini harus ada di sana. Semua itu didasarkan kesepakatan dan bukan kemauan sepihak.

“Sandingkan foto Soekarno - Mustafa (sama-sama pakai jas dan dasi). Walisongo - Al Fatih (sama-sama pakai sorban). Ini lebih pas jadi tukeran. Lagian tanya Turkinya mau nggak?” sambungnya.

0/Post a Comment/Comments