Prihatin Dengan Derita Korban Pinjol Kian Marak, Fadli Zon : Seharusnya Pinjol Tahun-Tahun Lalu Digulung

[wartanusantara.id] Derita korban pinjaman online (pinjol) sangat mengkhawatirkan. Melansir dari laman viva.co.id, salah seorang korban pinjol bernama Putra mengaku sampai akan mengakhiri hidup lantaran tidak kuat membayar tagihannya. Diketahui, polisi menangkap pelaku pinjam online yang meresahkan warga dengan bunga yang sangat fantastis.

(Fadli Zon/Foto : biografiku.com)

“Posisi saat itu menganggur tidak kerja, utang membengkak, tagihan motor dan kontrakan rumah juga harus di bayarkan,” ujar Putra dalam tayangan video YouTube Vois, seperti dilansir dari laman Viva (22/10)

Selain terjerat hutang pinjol, Putra pun dikucilkan oleh lingkungan kerja dan tempat tinggal. 

Puncak permasalahan kasus pinjaman online yang dialami oleh Putra adalah dirinya terpaksa menjual rumah orang tuanya untuk melunasi utang- utangnya, lapor media Viva.

“Mau tidak mau jadi sampai jual rumah orang tua,” ujarnya.

Saat itu Putra hanya pinjam Rp1 juta kepada perusahaan pinjol, namun lantaran bunga dari pinjol terlalu tinggi sekitar Rp50 ribu hingga Rp75 ribu perhari, utang Putra kepada pihak Pinjol pun membengkak menjadi Rp20 juta.

“Pinjamnya Rp1 juta, diberikan Rp750 ribu, bunganya Rp50 ribu hingga Rp75 ribu perhari, total hingga saat itu saya ingat yang harus dibayarkan Rp20 juta,” ujarnya.

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon sangat prihatin dengan derita korban pinjaman online. Fadli menilai pinjol sangat keterlaluan dan super rentenir.

"Pinjol ini memang sangat keterlaluan, super rentenir," ujar Fadli melalui akun Twitternya, Jumat (22/10)

"Seharusnya sudah sejak tahun-tahun lalu digulung. Ini bukti sistem dan institusi terkait yang mengatur dan mengawasi tak jalan," lanjutnya.

0/Post a Comment/Comments