Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan negaranya siap untuk bertindak sebagai mediator antara Ukraina dan Rusia, bahkan dengan ketegangan hubungan antara Ankara dan Moskow atas penjualan drone bersenjata ke Kyiv awal tahun ini, Anadolu News Agency melaporkan.
Menurut laporan itu, Erdogan berbicara kepada wartawan dalam perjalanan kembali dari Turkmenistan, mengatakan bahwa Ankara menginginkan stabilitas dan perdamaian di wilayah Laut Hitam, menambahkan bahwa ia telah sering berdiskusi tentang masalah ini dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin.
“Apakah sebagai mediator atau berbicara kepada mereka tentang masalah ini, dengan mengadakan pembicaraan ini dengan Ukraina dan Tuan Putin, insya Allah kami ingin berperan dalam solusi ini,” katanya.
Turki, sebagai anggota NATO, memiliki ikatan yang kuat dengan Ukraina dan Rusia, terutama dalam industri pertahanan. Pada 2019, Turki memesan sistem pertahanan S-400 Rusia, $300 juta per sistem. Pada tahun 2020, Ukraina juga memesan drone Turki.
Rusia dan Ukraina terlibat dalam konflik atas pencaplokan Krimea, yang ingin dimediasi oleh Turki, terutama pada krisis itu.
Sumber : Memo