4 Cara Membentengi Diri dari Godaan Syetan


Ditulis oleh : Raihan Yuda Utama
Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

[wartanusantara.id] Syetan mengetahui sifat dan kelemahan manusia, dan selalu siap menggoda dari kiri, kanan, depan, dan belakang. Agar setiap muslim selamat dari godaan syetan, ada 4 cara membentengi diri dari godaan tersebut, yaitu sebagai berikut ;

1. Selalu berdzikir kepada Allah selamanya. Sehubugan dengan hal ini Allah Swt telah berfirman dalam qur’an surat Ar-Rad ayat (13) 28 yang artinya “ ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram” dan qur’an surat al-baqarah (2): 152 yang artinya “oleh karena itu ingatlah kamu kepadaku, niscaya Aku ingat pula kepadamu”

Ibnu Abbas mengatakan bahwa setan berkocol dalam kalbu seorang hamba. Apabila hamba yang bersangkutan berdzikir menyebut nama Allah, setanpun bersembunyi dan apabila dia lupa, setan kembali menggodanya. Seorang hamba tidak akan selamat dari godaan setan, kecuali dengan berdzikir menyebut nama Allah Yang Maha Esa.

Dzikir adalah benteng yang paling besar dalam kehidupan dan ia merupakan senjata orang-orang besar yang mengesakan Allah. Ia merupakan nasyid para wali dan orang-orang shalih dan ia merupakan benteng bagi para ahli ibadah dan pedang bagi orang-orang yang arif. Barang siapa mendapat petunjuk untuk melakukan dzikrullah, niscaya ia akan memperoleh kecukupan, perlindungan dan penjagaan. Barangsiapa yang lalai dari dzikrullah niscaya dia akan terperangkap oleh langkah-langkah setan,godaan dan kekejiannya.

2. Mengambil wudhu. Karena setan tidak mau mendatangi, kecuali orang0orang yang suka dengan najis dan berhadas selamanya. Oleh karena itu tempat tinggal setan adalah rumah-rumah yang najis dan yang sudah menjadi puing-puing serta kalbu yang tidak mengenal tuhan langit bumi. Setan selalu menempati tempat yang najis, menyukainya, dan senang bergaul dengan para penghuninya, olehkarena itu barangsiapa yang terus menerus melestarikan wudhu dan bersuci terlindunglah ia dari godaan setan dan setan menjauh darinya. Kebanyakan orang-orang yang terkena sambetan dan gangguna setan adalah orang-orang yang suka najis dan berhadas. Setan suka mendatangi mereka dan mengganggunya, karena setan sebagaimana yang di sebutkan oleh firman-Nya dalam surat al-kahfi (18):50) yang artinya “ dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah tuhannya” 

3. Bergaul dengan orang yang shalih

Hendaknya teman-teman kita terdiri dari orang-orang bertaqwa yang pilihan, ahli mengerjakan shalat 5 waktu, ahli membaca Al-Quran, ahli masjid dan ahli sunnah. Mereka selalu memerangi setan dan membantu kita untuk mengalahkan setan. Manakala kita berteman dengan golongan orang-orang yang jahat dan kelompok orang-orang yang dzalim. Yaitu mereka yang bisa memasang perangkap terhadap kekasih-kekasih Allah untuk menjerumuskan mereka dan menghadang jalannya para nabi dan Rasul, maka pada saat itu juga kamu terlepas dari manhaj kamu, ibadah kamu, kehendak kamu dan kamu tukar bagian pahala kamu dari Allah dengan murka dan kemarahan Allah serta laknat dari-Nya. 

Imam Syafi’i mengatakan “Aku menyukai orang-orag shalih sekalipun aku bukan termasuk mereka, karena barangkali aku mendapat syafaat berkat bergaul dengan mereka. Dan aku benci terhadap orang yang bisnisnya adalah kedurhakaan sekalipun kita memiliki sarana jualan yang sama. 
Ibnul Mubarak mengakatan: 

Apabila kamu berteman, bertemanlah dengan orang yang mulia mempunyai kehormatan, rasa malu dan kedermawanan. Perkataannya terhadap sesuatu ialah “tidak” jika kamu katakan tidak dan jika kamu katakan “iya” maka iya menyatakan ya pula.

Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan:

Berbekalah kamu dari teman-teman yang shalih, karena sesungguhnya mereka adalah perbendaharaan simpanan baik di dunia maupun di akhirat. Mereka mengatakan “ Kalau di Dunia ya, tetapi kalau di akhirat bagaimana? Ali Rdiyallahu anhu menjawab bahwa bukankan Allah Swt telah berfirman dalam kitabnya yang artinya “Teman-teman akrab pada hari itu sebagaimana menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertaqwa (Q.S Azzuhruf (43):67).

Oleh karena itu bertaqwalah kepada Allah melalui berteman dengan orang-orang yang shalih, karena sesungguhnya mereka adalah balatentara dan penolong-penolong kamu dalam meniti jalan menuju Allah.

4. Meninggalkan Kedurhakaan dan perbuatan-perbuatan keji,berpaling dari dosa-dosa, banyak beristighfar, tobat dan kembali kepada Allah Swt. Sehubungan dengan hal ini, Allah berfirman dalam Al-Quran yang artinya “Dan juga orang-orang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka dan siapalagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang mereka mengetahui (Q.S. Al-Imran (3):135).

Semoga kita memperoleh manfaaat dari apa yang telah kita ketahui dan semoga Allah mengajari kita ha-hal yang belum kita ketahui dan memberikan tambahan kepada kita pengetahuan tentang-Nya, Rasa takut kepada-Nya. Dia adalah penguasa hal tersebut. Dan yang maha kuasa melakukannya.

0/Post a Comment/Comments