Drone Siluman Turki Kızılelma Mendekati Penerbangan Perdananya


[wartanusantara.id] 
Pembuat drone perintis Turki mengumumkan pada hari Sabtu bahwa jet tempur tak berawaknya akan segera melakukan penerbangan perdananya, karena semakin dekat dengan tugas penting setelah tes lepas landas yang sukses di mana ia terangkat dari tanah untuk waktu yang singkat.

Kemajuan terbaru datang setelah National Unmanned Combat Aerial Vehicle System (MIUS), bernama Kızılelma, menyelesaikan uji landasan pacu pertama dan uji taksi otonom bulan lalu di sebuah pangkalan udara di provinsi Tekirdağ barat laut.

Kedua tes diawasi oleh Chief Technology Officer (CTO) Baykar Selçuk Bayraktar.

"Memiliki waktu yang sulit menjaga #KIZILELMA tetap di lapangan," tulis Bayraktar di Twitter setelah tes lepas landas pada hari Sabtu.

"Bayraktar #KIZILELMA menghitung mundur untuk penerbangan pertama...," ujarnya dalam postingan terpisah.

Jet tempur drone cepat Kızılelma dikatakan mewakili perluasan kemampuan yang signifikan untuk pengintaian yang bergerak lambat dan drone pembawa rudal.

Ini akan mampu lepas landas dan mendarat di kapal induk landasan pacu pendek, termasuk kapal serbu amfibi andalan Türkiye TCG Anadolu.

Kızılelma yang bermanuver secara otonom akan mampu beroperasi bersama-sama dengan pesawat yang dipiloti, dan dapat membawa rudal udara-ke-udara, kata perusahaan itu.

Jet tempur tak berawak diproyeksikan untuk melakukan banyak aksi militer, seperti serangan strategis, dukungan udara jarak dekat (CAS), serangan rudal, penindasan pertahanan udara musuh (SEAD) dan penghancuran pertahanan udara musuh (MATI).

Ia diproyeksikan mampu terbang selama lima jam dan mencapai kecepatan hingga 800 kph (500 mph atau Mach 0,64).

Baykar adalah perusahaan di balik drone yang mendapatkan ketenaran karena peran penting mereka dalam beberapa konflik. UCAV Bayraktar TB2-nya telah dipuji karena membantu menyeimbangkan konflik di Libya, Suriah, Karabakh, dan terakhir Ukraina.

Drone terbukti berperan dalam pertahanan negara terhadap sistem lapis baja dan anti-pesawat dalam beberapa minggu pertama invasi Rusia.

Sumber : Daily Sabah
Foto : AA

0/Post a Comment/Comments