Hijrah Rosulullah ke Madinah, dan Lolosnya dari Kepungan Kafir Quraisy

Hijrah Rosulullah ke Madinah, dan Lolosnya dari Kepungan Kafir Quraisy
Oleh Iman Munandar


Setelah adanya peristiwa kesepakatan kafir Quraisy dalam Darun Nadwah untuk membunuh Rosulullah, beliau dizinkan oleh Allah Swt. untuk berhijrah ke Madinah. Beliau menemui Abu Bakar dan memberitahukan hal tersebut. Abu Bakar meminta kepada beliau agar diperbolehkan untuk menemaninya, beliau pun mengiyakannya.


Baca juga Darun Nadwah dan Makar terhadap Rosulullah Saw


Dalam persiapan perjalanan hijrah, beliau menyiapkan beberapa rencana;


      1.       Mempersiapkan perlengkapan safar dengan cekatan.

 

Abu Bakar menawarkan salah satu dari dua unta yang telah dipersiapkan. Kemudian Semua makanan dipersiapkan  untuk perjalanan, Asma binti Abu Bakar membelah ikat pinggangnya kemudian mengikatkannya pada mulut kantung perbekalan tersebut.

 

     2.       Rosulullah dan Abu Bakar menyewa Abdullah bin Uraiqith, penunjuk jalan yang mahir.

 

Meski ia masih musyrik, ia dapat dipercaya. Nabi Muhammad dan Abu Bakar menyerahkan kendaraanya kepadanya seraya berpesan  agar ia menemui mereka berdua di Gua Tsur setelah tiga malam. Setelah itu, Rosulullah berpisah dengan Abu Bakar dan berjanji untuk bertemu pada malam hari di luar kota Mekkah.

 

     3.       Nabi Saw. Menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat beliau

 

Ketika waktu keluar tiba, beliau menyuruh Ali untuk tidur di tempat beliau supaya tidak timbul kecurigaan. Para pemuda tiap kabilah sudah mengepung dan berulang-ulang mengawasi dari celah-celah pintu untuk melihat keberadaan beliau. Allah Swt. membuat mereka tertidur sehingga tidak ada satu pun yang melihat beliau. Beliau keluar dengan aman, bertemu dengan Abu Bakar, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Gua Tsur.

 

Para pemuda kafir Quraisy tahu rencana mereka gagal, dan semalaman ini ternyata hanya mengawasi Ali bin Abi Thalib. Kafir Quraisy marah besar, lalu menyebar orang-orangnya untuk mencari beliau ke berbagai penjuru. Pencarian mereka sampai ke Gua Tsur yang di dalamnya terdapat orang yang sedang mereka cari. Allah membutakan pandangan mata mereka sehingga tak seorang pun dari mereka yang melihat ke dalam goa

 

     4.       Abdullah bin Abu Bakar ditugaskan untuk mencari informasi

 

Abdullah bin Abu Bakar turut bersama Rosulullah dan ayahnya bermalam di Gua Tsur selama tiga malam hingga pencarian dihentikan. Apabila malam hampir habis, yaitu pada waktu sahur, ia meninggalkan Rosulullah dan Abu Bakar dan pagi harinya ia bersama orang-orang kafir Quraisy di Mekah. Ia mendengarkan semua hal yang direncanakan orang-orang Quraisy untuk ia sampaikan kepada Rosulullah dan Abu Bakar jika hari sudah gelap

 

     5.       Menyuruh Amir bin Fuhairah membawa domba-domba gembalaannya

 

Tujuannya untuk menghapus jejak Abdullah bin Abu Bakar. Ia membawa domba-domba gembalaannya pada sore hari. Apabila Abdullah bin Abu Bakar berangkat meninggalkan Rosulullah dan ayahnya dari gua Tsur, maka Amir mengikuti Abdullah dari belakang bersama domba-dombanya agar telapak kakinya tidak meninggalkan jejak.

 

Setelah 3 hari, Rosulullah dan Abu Bakar keluar dari gua Tsur dan bertemu dengan penunjuk jalan dengan membawa dua ekor unta. Keduanya menyusuri jalan pinggir pantai.

 

Di tengah jalan, mereka disusul si pemburu bernama Suraqah bin Malik Al-Mudlaji. Sebelumnya Kafir Quraisy menyediakan hadiah yang besar 100 unta bagi yang bisa menangkap dan membunuh Rosulullah dan Abu Bakar. Suraqah diberitahu oleh seseorang yang melihat titik-titik hitam di daerah pantai. Suraqah mengejar beliau, begitu sudah dekat dengan beliau kudanya terjatuh, setiap mengejar pun Suraqah selalu terjatuh. Suraqah meminta jaminan kepada Rosulullah, beliau pun memberikannya. Maka Rosulullah dan Abu Bakar pun melanjutkan perjalanannya ke Madinah

 

Disimpulkan dari buku Nurul Yaqin karya Syekh Muhammad Al-Khudhari Bek

 

0/Post a Comment/Comments