Turki Ingin Perkuat Hubungan Dengan AS, Pengamat : Turki Saat Ini Sudah Besar, Bukan Turki Yang Dulu

[wartanusantara.id] Presiden Turki Erdogan mengatakan kepentingan Turki bersama Amerika Serikat lebih sekedar dari ketidaksepakatan. Ankara menunjukkan ingin lebih meningkatkan hubungan dengan pemerintahan AS yang baru (Biden).

"Kami ingin meningkatkan hubungan kami dengan pemerintahan baru AS dengan perspektif jangka panjang, atas dasar win-win," kata Erdogan, seperti dikutip dari Daily Sabah.

(Sumber photo : Daily Sabah)

Erdogan melanjutkan bahwa Turki dan Amerika Serikat memiliki aliansi strategis yang kuat dan komprehensif. Erdogan juga menyinggung sikap Amerika Serikat terhadap organisasi teroris seperti PKK dan cabangnya, dan FETO yang terlibat dalam kudeta berdarah 2016 silam.

“Baru-baru ini, kami menyaksikan proses yang sangat diuji oleh persahabatan Turki-Amerika. Kami tidak bisa melihat dukungan dan solidaritas dari sekutu NATO kami, terutama dalam perang melawan organisasi teroris PKK dan perluasannya. Demikian pula, terlepas dari kotak bukti yang telah kami kirimkan kepada pihak berwenang Amerika, tidak ada langkah yang diambil terkait (ekstradisi) pemimpin FETÖ selama empat tahun, yang sangat mengecewakan bangsa kami dan keluarga dari 251 martir kami, ” lanjut Erdogan.

Hasmi Bakhtiar menilai Biden memulai hubungan yang sulit dengan Turki. Inti permasalahan dari Amerika-Turki, Amerika ingin Turki tetap menjadi negara kecil dan menghamba kepadanya. Sedangkan Turki ingin Amerika paham bahwa Turki saat ini sudah menjadi kekuatan baru dan salah satu terkuat di kawasan.

"Permasalahan Amrik-Turkey jauh lebih rumit dari issue PKK atau s-400 yang sering dijadikan Amrik untuk menjatuhkan sanksi pada Turkey. Yunani punya s-300 dan setiap tahunnya di-upgrade oleh Rusia. Amrik tidak mempermasalahkan. Memang masalahnya bukan itu," kata Hasmi

"Biden ingin Turkey tanpa Erdogan tanpa AKP. Biden dan semua pemimpin di Barat ingin Turkey yang miskin dan kacau seperti dulu yang dipersembahkan Attaturk pada Barat. Ini hal mustahil kembali terjadi sekarang.

Tapi Erdogan juga tipe pemimpin yang sangat logis. Bisa saja beberapa waktu ke depan ada kesepakatan dg Amrik agar beberapa proyek besar Turkey lolos. Tapi gw gak yakin Erdogan akan melepaskan s-400," lanjut Hasmi.

Menurut Hasmi, satu-satunya solusi bagi Biden dan pemimpin Barat adalah menerima kenyataan bahwa Turki saat ini sudah besar. Bukan lagi Turki yang dulu menghamba pada Barat.

Sumber diolah dari Daily Sabah dan Twitter @hasmibakhtiar

0/Post a Comment/Comments