[wartanusantara.id] Industri pertahanan Turki memamerkan prototipe sistem pertahanan udara jarak pendek produksi dalam negeri yang akan digunakan pada platform angkatan laut di Radar Militer Internasional dan KTT Keamanan Perbatasan yang diadakan di ibu kota Ankara antara 5-6 Oktober.
(Kapal Perang Turki/Foto via Daily Sabah)
Sistem ini diproduksi oleh Industri Mesin dan Kimia (MKE AŞ) dan diharapkan dapat menggantikan Sistem Senjata Close-in (CIWS) Phalanx buatan AS.
(Phalanx buatan AS/Ftoto Wikipedia)
Ini akan memberikan perlindungan terhadap peluru kendali, rudal udara-ke-permukaan, rudal jelajah, kendaraan udara tak berawak (UAV), pesawat dan helikopter.
Sistem, yang pengujiannya dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun ini, dapat ditempatkan di kapal mana pun dengan sistem manajemen tempur. Diharapkan untuk memasuki inventaris pada tahun 2023. Versi sistem berikutnya adalah versi darat. Berbeda dengan versi angkatan laut, versi darat akan menggunakan radar bukan sistem elektro-optik.
Ini akan menggunakan sistem senjata laras berputar 20 mm yang memiliki kapasitas tembak 4.000 putaran per menit dan jangkauan efektif 2.000 meter (6.562 kaki). Platform pertahanan udara, yang memiliki kecepatan tembak 3000-4000 denyut per menit, akan memiliki berat 3.500 kilogram (7.717 pon) dan memiliki kapasitas untuk membawa 1.500 amunisi.
Sumber : Daily Sabah