WARTANUSANTARA.ID|SEJARAH ISLAM-- Ketika pasukan Islam memperluas wilayah kekuasaannya ke Syam, Khalifah Abu Bakar jatuh sakit. Abu Bakar merasa sakitnya akan berujung kepada kematian.
Abu Bakar berniat untuk mencalonkan orang yang akan meneruskan kekhalifahan setelahnya. Untuk menghindari perpecahan, Abu Bakar mencalonkan Umar bin Khatab sebagai khalifah. Ia meminta pendapat beberapa sahabat yang dianggap pantas ikut campur dalam proses pencalonan tersebut.
Lantas Abu Bakar bermusyawarah dengan Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Said bin Zaid, Usaid bin Hudhair, dan lain-lain baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar. Setelah berdiskusi, akhirnya mereka sepakat atas pencalonan Umar sebagai Khalifah.
Setelah kesepakatan atas pencalonan Umar sebagai Khalifah, Abu Bakar memanggil Utsman bin Affan dan membacakan surat wasiat sebagai berikut :
”Bismilllahirrahmanirrahiim”. Ini adalah pernyataan Abu Bakar, khalifah penerus kepemimpinan Muhammad Rasulullah Saw., saat mengakhiri kehidupannya di dunia dan saat memulai kehidupannya di akherat. Dalam keadaan dipercayai oleh orang ka¿r dan ditakuti oleh orang durhaka, sesungguhnya aku menganggkat Umar bin Khatab sebagai pemimpin kalian. Bahwasanya ia adalah orang baik dan adil, sejauh pengetahuan dan pemnilaian diriku tentangnya. Bilamana dia kemudian seorang pendurhaka dan zalim, sungguh aku tidak pernah tahu akan hal yang bersifat gaib. Sungguh aku bermaksud baik dan segala sesuatu bergantung pada apa yang dilakukan . Dan orang yang zalim kelak akan mengetahui tempat mereka kembali”.
Abu Bakar menstempelnya. Surat wasiat ini lalu dibawa keluar oleh Utsman untuk dibacakan kepada khalayak ramai. Mereka pun membaiat Umar bin Khatab sebagai Khalifah. Peristiwa ini terjadi pada bulan Jumadil Akhir tahun ke-13 Hijriah.
Sumber :
- Ensiklopedi Sejarah Islam
- Sirah Nabawiyah karya Muhammad Sa'id Ramadan Al-Buthy
- Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah karya Muhammad Sa'id Mursi
Foto : Ilustrasi/NU Online