[WARTANUSANTARA.ID] Daulah bani Umayyah yang didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan terdapat sejumlah Khalifah yang lemah. Berikut nama-nama Khalifahnya ;
1. Yazid II bin Abdul Malik (101-105 H/719-723 M)
2. Al-Walid II bin Yazid (125-126 H/743-744 M)
3. Yazid III bin Al-Walid ( 126-126 H/744 M, hanya 6 bulan)
4. Ibrahim bin Al-Walid (126-126 H/ 744 M, hanya 70 hari)
5. Marwan II bin Muhammad (126-132 H/744-750 M)
1. Yazid II
Yazid bin Abdul Malik menjadi Khalifah setelah kematian Umar bin Abdul Aziz, sesuai dengan wasiat saudaranya , Sulaiman bin Abdul Malik.
Ali Muhammad Ash-Shallabi menyebut Yazid II tidak layak menjadi kepala negara. Karena ia hanya fokus kepada permainan dan nyanyian. Selain itu, ia memiliki penyakit yang membuatnya tidak bisa menggerakkan tangannya.
Pemerintahan Yazid II ditandai dengan ketidakstabilan dan pemberontakan. Ia mengangkat seorang gubernur di Afrika yang sangat dzalim.
2. Al-Walid II
Al-Walid bin Yazid bin Abdul Malik menjadi Khalifah setelah kematian Hisyam bin Abdul Malik. Al-Walid II adalah seorang yang fasik, peminum khamr, dan banyak merusak aturan Allah.
Karena kefasikannya makin menjadi-jadi, rakyat dan tentara yang dipimpin Yazid III berhasil membunuhnya.
3. Yazid III
Khalifah Yazid bin Al-Walid bin Abdul Malik merupakan seorang yang saleh, namun beberapa peristiwa politik membuat kekuasaannya terguncang, tersebarnya fitnah, dan perselisihan di kalangan anak keturunan Marwan.
Yazid III meninggal pada tanggal 7 Dzul Hijjah tahun 126 H. Ia hanya memerintah selama 6 bulan lamanya.
4. Ibrahim bin Al-Walid
Ibrahim bin Al-Walid bin Abdul Malik dibait menjadi Khalifah setelah kematian saudaranya, Yazid III. Ia memerintah hanya 70 hari.
Marwan II melakukan pemberontakan hingga Ibrahim turun dari jabatan khalifah.
5. Marwan II
Marwan II bin Muhammad bin Abdul Malik berhasil menjadi khalifah setelah berhasil menurunkan Ibrahim bin Al-Walid dari jabatannya. Ia merupakan khalifah terakhir dari bani Umayah. Ia memerintah kekuasaan selama 5 tahun sepuluh bulan sepuluh hari.
Kekuasaan Marwan II tidak berjalan stabil, karena banyak pemberontakan. Salah satu pemberontakan yang paling keras ialah bani Abbas, yang dipimpin oleh Abdullah bin Ali.
Khalifah Marwan mengirim pasukan untuk memadamkan pemberontakan tersebut. Pada perang Az-Zab, pasukan bani Umayyah mengalami kekalahan. Maka ia lari. Ia diburu oleh satuan-satuan pasukan bani Abbasiyah. Dia berhasil ditemukan di Mesir, kemudian terbunuh.
Sumber buku :
- Sejarah Daulah Umawiyah&Abbasiyah karya Ali Muhammad Ash-Shallabi
- Tarikh Khulafa karya Imam As-Suyuthi
- Ensiklopedi Sejarah Islam, Tim Riset dan Studi Islam Mesir.