[WARTANUSANTARA.ID] Dalam rapat kabinet, Presiden Erdoğan mengatakan omzet sektor pertahanan telah meningkat hampir lima belas kali lipat selama bertahun-tahun menjadi $15,5 miliar pada tahun 2023.
"Kami termasuk negara-negara terkemuka di dunia dalam produksi UAV, pesawat nirawak tempur, sistem peperangan elektronik, dan kapal perang. Ekspor kami meningkat dari $248 juta pada tahun 2002 menjadi $7,154 miliar pada tahun 2024, naik 29% dari tahun sebelumnya. Kami melampaui target 2024 sebesar $64,5 miliar sebesar 11%, yang merupakan rekor baru,” tambahnya.
Investasi industri pertahanan Ankara tidak dimaksudkan untuk mempersiapkan perang, tetapi untuk menjaga dan mempertahankan perdamaian, kemerdekaan, masa depan, dan kedaulatan, tambahnya.
Menunjuk pada kemajuan yang dibuat dalam proyek-proyek lain termasuk teknologi angkatan laut, ia mengatakan kendaraan udara tak berawak (UAV) Bayraktar TB3 melakukan lepas landas dan pendaratan di TCG Anadolu tanpa menggunakan peralatan pendukung, menjadikannya pesawat nirawak pertama dalam sejarah yang mampu lepas landas dan mendarat dari kapal dengan landasan pacu pendek.
Mengenai kemajuan dalam sistem pertahanan udara, ia mengatakan bahwa Turki telah memutuskan untuk memperkuat persediaan rudalnya dengan jangkauan 800 kilometer (sekitar 500 mil) ke atas dan mempercepat program pengembangan rudalnya dengan jangkauan 2.000 kilometer (1.243 mil) ke atas.
"Kami akan melanjutkan pekerjaan kami dengan tekad, bersama dengan semua pemangku kepentingan industri pertahanan kami, demi Turki yang menanamkan rasa percaya diri kepada kawan-kawannya dan rasa takut kepada lawan-lawannya," tambahnya.
Sumber : Anadolu Agency