[WARTANUSANTARA.ID] Berbinar-binar wajah Lina bercerita kepada media ini tentang rasa bangganya dipekerjakan sebagai Cleaning Service di RS PMI.
Ia adalah perempuan kelahiran Raha, 23 November 1990. Nampaknya, ia adalah perwujudan perempuan Raha yang umumnya terkenal dengan keuletan dan ketulusannya.
"Saya merantau dari Raha tahun 2010 ikut keluarga. Kemudian ketemu jodohnya disini, di Kendari. Sebelum jadi CS, saya bekerja sebagai penjual bunga di Taman Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka. Anak saya tiga", katanya membuka percakapan.
"Sejak dulu, saya bermimpi layaknya orang kebanyakan. Ingin jadi pekerja kantoran. Tapi apalah daya, saya tidak bisa melanjutkan sekolah karena kendala biaya. Mimpi untuk menjadi pegawaipun harus saya kubur dalam-dalam. Tapi Tuhan ternyata menyayangi saya. Salah satu kerabat menyampaikan bahwa RS PMI membuka lowongan pekerjaan Celaning Service. Saya dengan senang hati melamar dan ternyata diterima, saya sangat bersyukur", kenangnya.
"Saya bekerja disini sejak tahun 2023, sudah dua tahun. Saya sama sekali tidak ada niat berhenti. Karena saya sangat nyaman. Pimpinan Rumah Sakit ini sangat menghargai kami. Kalau bertemu beliau selalu menyapa dan tersenyum. Kami sangat terharu. Jarang-jarang pimpinan seperti ini", lanjutnya penuh haru.
"Teman-temanku juga merasakan hal yang sama. Kami kerja hanya 7 jam tapi mendapat gaji yang lebih tinggi dibanding rumah sakit yang lain. Disini kami diajarkan tata krama bagaimana cara melayani pasien dengan ramah. Bekal keramahan inilah yang membuat rezeki kami mengalir. Tiap hari, ada-ada saja keluarga pasien yang memberikan kami makanan atau oleh-oleh".
"Bukan hanya saya yang bangga. Suami dan keluarga juga sangat bangga saya bekerja disini. Mereka senang saya mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman. Semoga RS PMI lebih berkembang sehingga kami juga bisa lebih lama disini", ucapnya menutup percakapan dengan media ini dengan penuh harapan.
Oleh Rizkia Milida