Turki dan Inggris menandatangani kesepakatan pembelian jet Eurofighter senilai 10,7 miliar dolar Amerika

[WARTANUSANTARA.ID] Turki dan Inggris telah menandatangani kesepakatan senilai £8 miliar ($10,74 miliar) untuk pembelian 20 jet Eurofighter Typhoon, yang semakin memperkuat kerja sama pertahanan bilateral antara kedua sekutu NATO tersebut.

(Presiden Erdogan dan PM Starmer/Photo : DHA)

Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan mengatakan bahwa pengaturan implementasi untuk pengadaan jet tempur Eurofighter Typhoon telah ditandatangani dalam pertemuan antardelegasi.

"Saya melihat perjanjian ini sebagai simbol baru hubungan strategis antara kedua sekutu dekat kita. Saya yakin kerja sama dengan Inggris ini juga akan membuka jalan bagi proyek-proyek bersama di industri pertahanan," ujarnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa kesepakatan pembelian jet tempur antara kedua negara akan mempererat keamanan di NATO dan meningkatkan kerja sama bilateral di industri pertahanan.

Menteri Pertahanan Yaşar Güler mencatat bahwa Turki akan membeli 12 Eurofighter dari Qatar, 12 dari Oman, dan 20 dari Inggris.

Kedua pemimpin mengumumkan peluncuran kerangka kerja sama bilateral pertama antara Inggris dan Turki.

Starmer menyebutnya "momen penting yang mencerminkan semakin dalamnya dan luasnya kerja sama kami yang telah ada serta ambisi kami untuk melangkah lebih jauh."

Presiden ErdoÄŸan mengatakan: "Kami berkomitmen untuk meningkatkan volume perdagangan kami dengan Inggris, awalnya menjadi $30 miliar dan akhirnya menjadi $40 miliar. Kami bertekad untuk memperkuat hubungan ekonomi kami."

Sebelumnya, Starmer disambut dengan upacara resmi dan memimpin bersama pertemuan antar-delegasi dengan Erdogan. Ia mengunjungi Turkish Aerospace Industries (TUSAÅž) untuk memberikan pengarahan tentang jet tempur KAAN produksi dalam negeri Turki dan memeriksa pesawat Eurofighter Typhoon yang terlibat dalam kesepakatan tersebut.

Didampingi oleh para pejabat tinggi pertahanan, Starmer tiba di Ankara pada hari Senin sebagai tamu Presiden ErdoÄŸan.

Pada bulan Juli, Ankara dan London menandatangani kesepakatan pembelian awal yang disetujui oleh anggota konsorsium Eurofighter, yaitu Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol, yang diwakili oleh Airbus, BAE Systems, dan Leonardo.

Jerman awalnya memblokir penjualan tersebut, tetapi mencabut penolakannya pada bulan Juli, membuka jalan bagi penjualan tersebut.

Kanselir Friedrich Merz mengunjungi Ankara pada hari Kamis untuk berunding dengan ErdoÄŸan.

Pekan lalu, ErdoÄŸan mengunjungi Qatar dan Oman untuk membahas rencana pembelian tersebut, yang menurut presiden bergerak ke arah "positif." Eropa semakin beralih ke Turki, negara dengan militer terbesar kedua di NATO dan eksportir utama drone bersenjata, untuk memperkuat sayap timurnya dan berpotensi menjadi penopang bagi kekuatan stabilisasi pascaperang di Ukraina di masa mendatang.

Minggu lalu, mengutip seseorang yang mengetahui masalah ini, Reuters melaporkan bahwa Turki hampir mencapai kesepakatan di mana ia akan segera menerima 12 Typhoon, meskipun bekas, dari pembeli sebelumnya Qatar dan Oman untuk memenuhi kebutuhan langsungnya, dengan lebih banyak jet baru yang datang dari Inggris di tahun-tahun mendatang.

Sumber : Daily Sabah

0/Post a Comment/Comments