"Bukan Sekadar Atap": Strategi Prabowo Bangun Hunian Tetap Anti-Bencana di Agam

(Sumber : Antara)

Wartanusantara.id - Langkah maraton Presiden Prabowo Subianto dalam menangani bencana di Sumatera terus berlanjut. Setelah mendarat dini hari dari Rusia dan langsung menyisir Aceh Tamiang, Presiden kini memberikan perhatian khusus bagi para penyintas bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Bukan lagi bicara bantuan logistik darurat, Prabowo melompat ke solusi jangka panjang: Hunian Tetap (Huntap) berkualitas tinggi.

1. Komitmen "Rumah Layak, Bukan Sekadar Darurat"

Berdasarkan laporan dari lokasi, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin rakyat berlama-lama di tenda pengungsian. Huntap yang akan dibangun bukan sekadar bangunan semi-permanen, melainkan rumah yang memiliki spesifikasi tahan gempa dan layak huni.

"Rakyat sudah cukup menderita karena kehilangan rumah. Pemerintah harus hadir memberikan pengganti yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih aman," ungkap Prabowo dalam kunjungannya.

2. Lokasi Aman sebagai Kunci Utama

Salah satu poin krusial dalam pembangunan Huntap di Agam adalah pemilihan lokasi. Mengingat ancaman bencana "Galodo" (banjir lahar dingin) yang kerap menghantui wilayah di kaki Gunung Marapi, Presiden menginstruksikan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta BNPB untuk memastikan Huntap dibangun di zona merah yang sudah direlokasi ke zona hijau (aman).

3. Integrasi Infrastruktur Dasar

Prabowo tidak ingin Huntap menjadi "kota mati". Ia menekankan agar pembangunan hunian ini dibarengi dengan fasilitas dasar:

  • Akses air bersih dan sanitasi.
  • Jaringan listrik dan jalan lingkungan yang memadai.
  • Kedekatan dengan akses fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas.

4. Analisa Tajam: Gaya Kepemimpinan "Direct Action"

Dari perspektif komunikasi politik, langkah Prabowo ini mempertegas perbedaan antara "pencitraan simbolis" dengan "eksekusi struktural". Jika aksi fisik (seperti memanggul beras) sering kali menuai kritik, janji pembangunan Huntap yang terukur dan melibatkan kementerian teknis (PUPR/Kemen PKP) lebih menunjukkan kepemimpinan yang berorientasi pada hasil (result-oriented leadership).

Publik kini menanti pembuktian di lapangan: seberapa cepat birokrasi bisa menerjemahkan perintah Presiden ini menjadi bangunan nyata yang siap dihuni warga sebelum musim penghujan berikutnya mencapai puncaknya.

Kesimpulan

Janji Huntap di Agam adalah ujian bagi kabinet "Merah Putih" untuk membuktikan bahwa pemulihan bencana bukan sekadar janji di depan kamera, melainkan kerja nyata pembangunan infrastruktur yang memanusiakan warga terdampak.

Sumber Berita:

  1. RMOL.id: Prabowo Janjikan Hunian Tetap Berkualitas bagi Korban Bencana Agam
  2. Antara News: Update Percepatan Relokasi Korban Bencana Sumatera Barat 2025.
  3. Sekretariat Kabinet (Setkab): Kunjungan Kerja Presiden RI ke Wilayah Terdampak Bencana Sumatera Desember 2025.

0/Post a Comment/Comments