Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang pertama
di Nusantara. Kerajaan ini merupakan gabungan daerah Samudra dan Pasai. Kerajaan
ini didirikan sekitar tahun 1275 M, sementara kerajaan Majapahit sekitar tahun
1294 M. Jadi pendirian kerajaan Islam Samudra Pasai lebih awal berdiri daripada
kerajaan Majapahit, dengan selisih waktu 19 tahun.[1]
Pada tulisan ini akan mengisahkan kisah masuk Islamnya
pendiri kerajaan Islam Samudra Pasai. Kisah ini merupakan sebuah legenda dari
Hikayat Raja-Raja Pasai. Saya hanya bisa meringkasnya dari buku berjudul Sejarah Modern Indonesia karya M.C.
Ricklefs, terdapat pada halaman 15 sampai 16.
Khalifah dari Mekkah telah mendengar tentang Samudra, dan ia
mengirim sebuah kapal ke sana untuk memenuhi ramalan Nabi. Tentang ramalan yang
suatu hari nanti ada kota besar di sebelah timur bernama Samudra yang akan
menghasilkan orang-orang Suci. Kapal itu dipimpin oleh Syekh Ismail.
Penguasa lokal dari Samudra yang bernama Merah Silu bermimpi
bertemu dengan Nabi Muhammad. Beliau menampakkan dirinya di hadapan Merah Silu,
mengalihkan secara ghaib pengetahuan tentang Islam kepadanya dengan cara meludah
ke dalam mulutnya, dan memberikan gelar Sultan Malik Saleh. Setelah terbangun,
sultan dapat membaca al-Qur’an (walaupun belum belajar baca al-Qur’an) dan
telah dikhitan secara ghaib. Para pengikutnya merasa takjub dengan keajaiban
yang dialami oleh Sultan Malik Saleh. Kemudian kapal yang dinahkodai oleh Syekh
Ismail tiba, ia mendengar pengucapan dua kalimat Syahadatnya Sultan. Langsung ia
melantiknya sebagai penguasa dengan tanda-tanda kerajaan dan jubah-jubah
kenegaraan dari Mekkah.
Begitulah legenda masuk Islamnya pendiri kerajaan Islam
Samudra Pasai. Memang kisah legenda ini terasa aneh, dan sulit dicerna dengan
akal sehat. Tapi memang begitulah hikayat zaman dulu dibuatnya seperti itu. Sebagaimana
dengan Babad Tanah Jawi tentang walisongo hampir mirip dengan kisah seperti
itu. Sekilas seperti cerita mitos. Tetapi mengenai nama Sultan Malik Saleh
sebagai pendiri kerajaan Islam Samudra Pasai benar-benar ada. Ini terdapat
nisan sultan pendiri kerajaan tersebut yang bertarikh 1297 M[2].
Wallahu ‘alam
Selesai di kaki gunung Gede Pangrango