Dari Kremlin ke Tanah Rencong: Prabowo "Tancap Gas" Tinjau Banjir Aceh Tamiang Tanpa Jeda Istirahat

(Prabowo di Aceh Tamiang/Photo : Fraksi Gerindra)

Wartanusantara.id I ACEH TAMIANG – Belum kering tinta kesepakatan bilateral di Moskow, Presiden Prabowo Subianto langsung membuktikan "janji pulang"-nya. Usai menempuh penerbangan belasan jam dari Rusia, Kepala Negara mendarat di Bandara Kualanamu, Medan, pada Jumat dini hari (12/12/2025) sekitar pukul 02.50 WIB, dan tanpa jeda istirahat langsung bertolak menuju lokasi bencana banjir bandang di Aceh Tamiang.

Langkah ini menjadi simbol kuat prioritas kepemimpinan Prabowo: diplomasi global penting, namun penderitaan rakyat di dalam negeri adalah urgensi yang tak bisa ditawar.

"Maafkan Keterlambatan Saya"

Mengenakan kemeja safari khasnya—jauh berbeda dari setelan jas formal saat bertemu Vladimir Putin sehari sebelumnya—Prabowo tiba di Lapangan Bola Bima Patra Bukit Rata, Aceh Tamiang, menggunakan helikopter Super Puma.

Di hadapan para pengungsi yang menyambutnya, Presiden tidak ragu menyampaikan permohonan maaf.

"Saya minta maaf baru bisa sampai. Kemarin saya harus menyelesaikan tugas negara di Pakistan dan Rusia untuk kepentingan bangsa kita. Tapi hati dan pikiran saya tidak pernah lepas dari Aceh," ujar Prabowo dengan nada haru saat menyapa warga di posko pengungsian.

Oleh-Oleh Mainan dan Janji Sekolah

Di tengah suasana duka pascabencana, Prabowo menyempatkan diri berinteraksi dengan anak-anak korban banjir, membagikan mainan dan buku tulis sebagai bentuk trauma healing sederhana. Namun, fokus utamanya tetap pada pemulihan infrastruktur.

Dalam dialognya dengan pemerintah daerah setempat, Presiden menekankan dua instruksi vital:

  1. Percepatan Logistik: Memastikan tidak ada satu pun warga yang kelaparan atau kekurangan air bersih.
  2. Rekonstruksi Sekolah: "Anak-anak harus segera kembali sekolah. Gedung yang rusak saya perintahkan segera diperbaiki, jangan tunggu birokrasi berbelit," tegasnya.

Diplomasi Dua Wajah

Kunjungan maraton ini memperlihatkan dua sisi kepemimpinan Prabowo dalam waktu kurang dari 48 jam. Di Rusia, ia membahas kerja sama strategis sektor energi dan pertahanan dengan Vladimir Putin. Di Aceh, ia membahas selimut, nasi bungkus, dan lumpur sisa banjir.

Bagi pengamat politik, manuver "tanpa istirahat" ini menepis anggapan bahwa lawatan luar negeri Presiden mengabaikan krisis domestik. Sebaliknya, ini menegaskan pesan bahwa negara hadir tepat waktu, sejauh apapun jarak yang harus ditempuh pemimpinnya.

Sumber Referensi:

  • Sekretariat Kabinet (Setkab.go.id): "Presiden Prabowo Tinjau Bencana di Aceh Tamiang"
  • Antara News (12 Des 2025): "Usai Lawatan Rusia, Prabowo Langsung Temui Korban Banjir Aceh"
  • Kompas.com (12 Des 2025): "Momen Prabowo Minta Maaf dan Peluk Warga Aceh Tamiang"

0/Post a Comment/Comments